Beringin Rindang Emoh Reshuffle

Ical Minta Tunggu Lima Tahun

Beringin Rindang Emoh Reshuffle
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie usai memberikan pengarahan dalam pembukaan seminar di DPP partai Golkar, Jakarta, Sabtu (16/10). Penataan sistem politik untuk memperkokoh nasionalisme dan demokrasi Indonesia.Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
JAKARTA -- Golkar yang mempunyai "saham" tiga menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II menolak reshuffle. Menurut Ketua Umum (Ketum) Golkar Aburizal Bakrie, kerja menteri selama setahun sangat prematur.

"Seharusnya, menteri itu dibiarkan tetap di tempatnya selama lima tahun," katanya di sela-sela peringatan HUT Ke-64 Golkar yang dirayakan di Tugu Pahlawan kemarin pagi (16/10). Selain di Surabaya, partai berlambang beringin itu mengadakan acara di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta.

Bagi Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie, menteri tidak perlu diganti bila yang bersangkutan tidak melakukan pelanggaran pidana besar, seperti membunuh atau nyata-nyata korupsi. "Seorang menteri punya program kerja yang cukup panjang. Tidak adil rasanya bila langsung dinilai dan divonis sebelum dia menyelesaikan programnya," ujarnya.

Di dalam kabinet SBY sekarang, ada tiga menteri dari Golkar. Ketiganya menempati pos strategis. Yakni, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Peridustrian M.S. Hidayat, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Hanya, Ical mengatakan bahwa reshuffle adalah hak prerogatif presiden. "Jadi, bila ada kader Golkar yang diganti, kami siap mencarikan gantinya. Banyak kader Golkar yang mumpuni," tegasnya.

JAKARTA -- Golkar yang mempunyai "saham" tiga menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II menolak reshuffle. Menurut Ketua Umum (Ketum) Golkar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News