Berinisiatif Sambangi Markas KPK, Kaesang Pangarep Dinilai Tujukkan Keberanian

jpnn.com, JAKARTA - Kedatangan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep ke Gedung KPK guna memberikan klarifikasi pada pihak penyidik terkait penggunaan private jet yang menyita perhatian publik pro maupun kontra.
Putra bungsu Presiden Jokowi ke KPK menyedot perhatian publik bahkan menjadi trending topic di media mainstream juga media sosial.
Sejumlah kalangan juga mengapresiasi keberanian Kaesang mendatangi KPK guna mengklarifikasi tuduhan gratifikasi menyusul penggunaan jet pribadi dirinya bersama sang isteri dalam perjalanan menuju negeri Paman Sam.
Pengamat sosial politik dari Universitas Juanda Bogor Undang Suryana mengapresiasi langkah Kaesang mendatangi KPK untuk mengklarifikasi semua tuduhan netizen yang dialamatkan pada nya terkait penggunaan jet pribadi yang ditumpangi bersama isteri dalam perjalanan ke Amerika Serikat
"Apresiasi pada keberanian seorang Kaesang mendatangi KPK untuk menjelaskan semua hal terkait jet pribadi yang ramai di ranah publik sekaligus mempertegas posisinya," ujarnya.
Menurutnya, keberanian Kaesang untuk mengklarifikasi soal jet pribadi harus juga ditanggapi serius oleh penyidik KPK dengan melakukan kajian hukum.
"Kini tergantung KPK hasil kajiannya seperti apa, apakah tumpangan jet pribadi oleh Kaesang masuk ranah gratifikasi atau tidak," tegasnya.
Hasil kajian KPK akan menjadi sangat krusial bagi publik agar tudingan bahkan serangan terhadap Kaesang bahkan Presiden Jokowi tidak semakin tak terkendali
Sejumlah kalangan juga mengapresiasi keberanian Kaesang mendatangi KPK guna mengklarifikasi tuduhan gratifikasi menyusul penggunaan jet pribadi
- GMSK Dukung KPK Dalami Keterlibatan Febrie Diansyah di Kasus TPPU SYL
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Febri Diansyah
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Pengacara Ungkap Tiga Kelemahan Jaksa Jawab Eksepsi Hasto, Silakan Disimak
- Jaksa KPK Mengakui Delik Perkara Hasto Bukan terkait Kerugian Negara