Berita Duka, Sopir WHO Tewas Ditembak Saat Emban Tugas Terkait Wabah Virus Corona

jpnn.com, RAKHINE - Sebuah kendaraan milik WHO yang tengah mengangkut hasil swab (sampel lendir) untuk tes corona ditembaki di negara bagian Rakhine, Myanmar, Senin (20/4). Sopir mobil tersebut, warga lokal bernama Pyae Sone Win Maung, tewas dalam insiden itu.
"Pekerja WHO itu mengendarai kendaraan PBB dari Sittwe ke Yangon, mengangkut sampel pemeriksaan COVID-19 untuk mendukung Kementerian Kesehatan dan Olahraga setempat," tulis kantor PBB di Myanmar dalam unggahan di akun Facebook.
Baik militer Myanmar dan Tentara Arakan menyangkal bertanggung jawab atas serangan itu dan saling menuduh.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian informasi Myanmar mengatakan mobil bertanda PBB itu mendapat tembakan dari gerilyawan saat membawa alat swab dari Rakhine ke Yangon. Tentara Arakan menyalahkan militer.
Pasukan pemerintah dan pemberontak dari Tentara Arakan telah terlibat dalam pertempuran sengit selama lebih dari setahun, tetapi bentrokan telah meningkat belakangan ini.
"Untuk apa militer menembak mereka?" jawab Mayor Jenderal Tun Tun Nyi, seorang juru bicara militer, ketika Reuters bertanya tentang insiden itu melalui telepon.
"Mereka bekerja untuk kami, untuk negara kami. Kami memiliki tanggung jawab untuk itu ... Setiap orang yang memiliki otak tahu itu. Jika kamu adalah warga negara Myanmar, kamu seharusnya tidak menanyakan itu," kata dia.
Petugas kesehatan lain yang terluka dalam serangan itu sedang dirawat di rumah sakit.
Sebuah kendaraan milik WHO yang tengah mengangkut hasil swab (sampel lendir) untuk tes corona ditembaki di negara bagian Rakhine, Myanmar, Senin (20/4)
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara
- Lebih dari 3.000 Orang Tewas Akibat Gempa Myanmar
- Gempa Bumi Kembali Terjadi di Myanmar Hari Ini
- Korban Tewas Gempa Myanmar Mencapai 2.700 Orang, BNPB Beri Info soal WNI
- Prabowo Bakal Lepas Misi Kemanusiaan ke Myanmar 3 April