Berita Palsu Menyebar Lebih Cepat Secara Daring Ketimbang Kebenaran

Tidak semua aplikasi perangkat lunak otomatis berbahaya, misalnya, penerbit menggunakan mereka untuk secara otomatis mengunggah berita utama.
Profesor Bruns menunjukkan bahwa memasang aplikasi otomatis secara strategis juga bertujuan untuk membuat postingan terlihat pada tab cerita yang sedang tren di Twitter dengan retweeting massal, misalnya, daripada menyebarkan cerita palsu terlebih dahulu.
"Aplikasi otomatis bisa memulai visibilitas, tapi karena itu terlihat, manusialah yang berperan besar dalam menyampaikannya," kata Prof Burns.
Mengapa kita menyebarkan berita palsu?
Studi ini hanya memberikan satu bagian gambaran tentang bagaimana kepalsuan menyebar secara daring.
Untuk satu hal, itu hanya melihat rumor berbahasa Inggris, kata Dr Vosoughi.
Sementara para peneliti menunjukkan bahwa berita palsu dibagikan lebih sering karena sifat kebaruannya, Dr Vosoughi mengatakan bahwa lebih banyak penelitian tentang motivasi orang-orang yang berbagi konten ini dan dampaknya dibutuhkan.
Apakah itu benar-benar mengubah pikiran orang?
Sejauh ini, Twitter sebagian besar menolak menjadi "arbiter kebenaran," kata Nick Pickles, kepala kebijakan publik Twitter untuk Inggris.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia