Berita Panjang
Oleh: Dahlan Iskan
Mereka akan menekan pimpinan sidang agar jangan melakukan pengesahan. Mike Pence meninggalkan ruang sidang. Ia mengungsi ke bagian lain gedung itu. Selebihnya, Anda sudah tahu.
Sebelum berangkat ke Capitol, mereka –di lapangan tadi– mendengarkan orasi dari berbagai tokoh Partai Republik. Lapangan itu berada di tengah antara Gedung Putih dan gedung DPR.
Orasi-orasi itu umumnya berisi: Pemilu curang, kemenangan Trump telah dirampok, Mike Pence pengkhianat, dan sebangsa itu.
Trump memberikan orasi belakangan. Kata-katanya, seperti biasa, membakar semangat.
Kata-kata tersebut kini dijadikan bukti: bahwa Trump-lah yang menyuruh mereka menyerbu Capitol.
Misalnya, ada kata-kata ”pergilah ke Capitol”. Ada lagi kata-kata ”tunjukkan kekuatan”.
Lalu, ”bertempurlah habis-habisan”. Untuk yang terakhir itu, saya perlu bantuan terjemahan yang lebih pas dari kalimat ”fight like hell”.
Kata-kata itulah yang sedang diuji oleh hukum Amerika Serikat. Apakah itu bisa ditafsirkan sebagai undangan: kedatangan ribuan orang ke Capitol akibat kata-kata itu.
Era koran tidak mungkin melakukan itu. Kalau berita seperti itu dimuat di sebuah koran, tentu sangat membosankan.
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan
- Wanita di Bekasi jadi Korban Penyiraman Air Keras, Polisi Memburu Pelaku
- Satresnarkoba Polres Mura Tangkap 2 Pengedar Sabu-Sabu di Desa Petunang
- Motif Orang Dewasa Tusuk 3 Bocah di Sumut, Sadis, 2 Korban Tewas
- Asmara Jadi Motif Penculikan Santi Bandung, Korban-Pelaku Pernah Menikah Siri
- Tolak Bom