Berita Regional Angkat Bursa
jpnn.com - JAKARTA - Berita positif menghujani bursa saham pada perdagangan awal pekan kemarin (9/9). Setelah membaiknya cadangan devisa Indonesia, data surplus perdagangan Tiongkok yang naik di atas ekspektasi sekaligus menjadi tambahan sentimen di pasar modal.
Dari bursa regional, hingga akhir perdagangan, indeks Hang Seng ditutup di atas batas atas (resistance) 22.750. Kondisi tersebut dinilai baik untuk kembali memacu investor mengakumulasi saham di bursa dalam negeri.
Akibatnya, kemarin investor asing berburu saham-saham berkapitalisasi besar. Seperti BBCA, BBRI, TLKM, ASII, dan BMRI. Pemodal asing pun mencatatkan net buy atau beli bersih sebesar Rp 52,8 miliar. Gairah perdagangan di bursa pun cukup tinggi mencapai 178.995 kali transaksi, pada volume 4,94 miliar lembar saham senilai Rp 5,94 triliun.
Tak pelak, secara keseluruhan, indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan kenaikannya di jalur hijau. Menguat signifikan 118,9 poin (2,9 persen), IHSG melaju ke level 4.191,2 poin. Penguatan IHSG diiringi naiknya indeks LQ45 sebesar 24,79 poin (3,67 persen) ke level 700,85.
"Posisi IHSG yang menembus resistance 4.125, dan mendekati resistance 4.239, mencerminkan posisi aman untuk aksi beli saham," ungkap Head of Research Universal Broker Satrio Utomo.
Menurut Satrio, IHSG saat ini tengah berada pada tren flat untuk jangka menengah, dengan resistance di level 4239. Sehingga, hanya penembusan atas resistance tersebut yang akan membuka potensi kenaikan lanjutan hingga kisaran 4.500-4.750.
Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko membenarkan kenaikan IHSG dingga di atas resistance 4.123 merupakan hasil dorongan sentimen regional dan EIDO (MSCI indo stock fund). "Sehingga terbuka potensi bakal ada bear market rally, atau rebound minor dalam overall downtrend hingga resistance 4.250," jelasnya.