Berita Terbaru Seputar Perkara Ratna Sarumpaet
jpnn.com, JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum telah melimpahkan berkas perkara atas nama terdakwa Ratna Sarumpaet (RS) ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada hari Kamis, 21 Februari 2019 sekira pukul 15 30 WIB.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Mukri dalam keterangan persnya, Kamis (21/2) menjelaskan Pasal tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa RS yakni pertama, Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana atau kedua, Pasal 28 ayat (2) junto Pasal 45 A ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
BACA JUGA: Ditinggal Prabowo, Ratna Sarumpaet Dapat Simpati Tim Jokowi
Menurutnya, adapun dasar Jaksa Penuntut Umum melimpahkan perkara adalah Pasal 137 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), bahwa Jaksa Penuntut Umum berwenang untuk melakukan penuntutan terhadap siapapun yang didakwa melakukan suatu tindak pidana dalam daerah hukumnya dengan cara melimpahkan perkara ke pengadilan yang berwenang mengadili.
“Bahwa dengan dilimpahkannya perkara terdakwa "R.S." oleh Jaksa Penuntut Umum ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan selanjutnya pihak pengadilan akan menetapkankan pelaksanaan hari sidang,” kata Mukri.(fri/jpnn)
Jaksa Penuntut Umum telah melimpahkan berkas perkara atas nama terdakwa Ratna Sarumpaet (RS) ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada hari Kamis, 21 Februari 2019 sekira pukul 15 30 WIB.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Penyidik Kejagung Garap Eks Sekretaris Tom Lembong di Kasus Korupsi Impor Gula
- Soroti Kasus Timah, Pakar Hukum Sebut Kerugian Ekologis Tak Bisa Jadi Bukti Korupsi
- Kejagung Dinilai Perlu Terbuka di Kasus Korupsi Rp 300 Triliun
- Pengamat: Klaim Kerugian Negara di Kasus Timah Diragukan Karena Tak Ada Bukti
- Ahli Hukum: Kejagung Harus Buktikan Kerugian Negara Rp 300 Triliun di Kasus Korupsi Timah
- Pemberantasan Korupsi 2025, Sahroni: Fokus di Pengembalian Kerugian Negara