Berita Terkini Kebakaran Sumur Minyak di Aceh Timur
jpnn.com, ACEH TIMUR - Kebakaran sumur minyak yang terjadi di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Aceh, itu ternyata jadi tempat ribuan warga menggantungkan hidup.
Sumur minyak ilegal tersebut ternyata sumur minyak baru.
“Yang meledak ini sumur baru. Di Kecamatan Rantau, warga sudah mengelola sumur dalam empat tahun terakhir,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Iskandar Usman Al-Farlaky seperti dilansir sumutpos.co (Jawa Pos group) hari ini.
Sumur minyak yang meledak dan menewaskan 21 orang itu merupakan sumur baru yang berada di belakang rumah warga. Di Kecamatan Rantau Peureulak, hampir di tiap desa terdapat sumur minyak yang dikelola oleh masyarakat.
Pada malam nahas itu, kata Iskandar, minyak yang keluar dari sumur tersebut menyembur terlalu tinggi. Pemilik menampung sekitar 100 drum, kemudian memberi tahu masyarakat sekitar.
Tak lama berselang, warga datang berbondong-bondong datang dan membawa jeriken maupun peralatan lainnya untuk menampung minyak yang tumpah.
Tiba-tiba, terdengar suara ledakan. Api membubung tinggi dan menyambar warga di sana. Korban meninggal seketika tergeletak di lokasi, sementara korban luka-luka diboyong ke rumah sakit.
Penambangan minyak di kecamatan tersebut dikelola secara pribadi dan tidak diawasi pemerintah. Masyarakat di sana merakit sendiri alat untuk mengebor hingga kedalaman 200 meter. Biasanya, setelah menggunakan 70 pipa, warga baru mendapat semburan minyak.
Kebakaran sumur minyak yang terjadi di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Aceh, itu tempat ribuan warga menggantungkan hidup.
- 6 Terdakwa Penyelundupan Sabu-Sabu di Aceh Timur Divonis Hukuman Mati
- Harimau Sumatra Memangsa Seekor Sapi di Aceh Timur
- 5 Imigran Rohigya Melarikan Diri dari Penampungan di Aceh Timur
- 2 Pria di Aceh Timur Ini Terancam Hukuman Mati, Kasusnya Berat
- 2 Pengedar Sabu-Sabu Ditangkap Polisi di Aceh Timur, Sebegini Barang Buktinya
- Sita Ratusan Ribu Rokok Ilegal, Petugas Bea Cukai Langsa Harus Kejar-kejaran dengan Pelaku