Berita Terkini Soal Pengakuan Penyintas COVID-19 di RSLI Surabaya
jpnn.com, SURABAYA - Para Penyintas Covid-19 dari Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya mengaku kerap mendapat penolakan dari masyarakat. Warga khawatir dan takut tertulari penyakit mematikan itu.
Penolakan tersebut akan memengaruhi kondisi psikis atau mental para penyintas Covid-19. Oleh karena itu, mereka memerlukan pendampingan khusus, baik dari sisi internal maupun eksternal.
Mayor Laut dr Ni Kadek Ratnadewi yang menangani kejiwaan pasien Covid-19 di RSLI membenarkanya adanya problematika yang khas di lingkungan penyintas. Terutama bagi pasien pekerja migran Indonesia (PMI).
"Mayoritas PMI menghadapi kendala mental karena saat pulang harus menjalani karantina, apalagi dia positif Covid-19," kata Mayor Laut dr. Ni Kadek, Senin (13/9).
Menurut dia, PMI yang sudah menjalani masa karantina atau perawatan selama 14 hari dan tak kunjung sembuh, maka harus meneruskan masa isolasi. Hal itu makin menambah beban psikisnya.
Untuk mencegah terjadinya stres pada pasien, pihaknya melakukan terapi dan konsultasi. Nakes dan dokter akan memberikan psikoterapi bagi yang mengalaminya ringan.
Yang mengalami psikis berat akan diberikan tambahan farmakologi. Selanjutnya relawan pendamping memberikan program bertajuk 'Teman Curhat'.
"Kami berharap mereka segera bangkit, pulih dan kembali ke keluarganya masing-masing dengan selamat," tutur dia.
Kadek juga mengimbau kepada khalayak untuk tak perlu takut dan menghindari penyintas, termasuk para PMI.
Sebab, mereka justru memerlukan dukungan moril dan diterima.
"Yang mereka butuhkan adalah dukungan moril dan bisa diterima sebagai penyintas," jelas Kadek. (mcr12/jpnn)
Berita terkini soal pengakuan penyintas Covid-19 di RSLI Surabaya, bikin sedih karena kerap dikucilkan.
Redaktur : Friederich
Reporter : Arry Saputra
- Presiden AS Joe Biden Positif Covid-19
- Berita Terkini KRI Radjiman Wedyodiningrat Setelah Melaksanakan Misi Kemanusiaan di Gaza
- Dinkes Sumsel Minta 2.000 Vial Vaksin Sinovac ke Kemenkes
- Berita Terkini dari KPU Soal Hasil Tes Kesehatan Seluruh Bakal Capres-Cawapres 2024
- Pandemi Resmi Jadi Endemi, Pasien Covid-19 Ditanggung BPJS Kesehatan
- Upah Nakes dan Dokter Satgas Covid Diduga Ditilap, Jokowi Diminta Turun Tangan