Berjalan Kaki Memanfaatkan Air Laut yang Surut, Ribuan Migran Maroko Tiba di Spanyol

Berjalan Kaki Memanfaatkan Air Laut yang Surut, Ribuan Migran Maroko Tiba di Spanyol
Penjaga Sipil Spanyol menarik seorang pria yang berhasil berenang ke Ceuta masuk ke perahu karet. (AFP: Antonio Sempere)

Kedua daerah ini merupakan jalur masuk populer bagi migran yang menginginkan hidup lebih baik di Eropa.

Data yang dikeluarkan oleh Menerti Dalam Negeri Spanyol menunjukkan bahwa pada periode 1 Januari hingga 15 Mei, sebanyak 475 migran berhasil tiba di Ceuta lewat darat atau laut.

Jumlah ini naik dua kali lipat dari jumlah sebelumnya di periode yang sama, yaitu 203 warga.

Mohamed Benaissa, Presiden Observatorium Utara kelompok HAM di Fnideg yang berjarak cukup jauh dari Maroko, mengatakan kebanyakan warga yang berhasil mencapai Spanyol adalah "anak-anak, remaja, namun juga keluarga, semuanya warga Maroko".

Kedatangan ini terjadi di tengah adanya ketegangan diplomatik antara Madrid dan Rabat setelah ketua Front Polisario, Brahim Ghali tiba di Spanyol bagian utara pada pertengahan April dan dirawat di rumah sakit karena COVID-19.

Front Polisario sejak lama telah memperjuangkan kemerdekaan Sahara Barat dari Maroko. Analis memperingatkan pertengkaran ini dapat mengancam kerjasama bilateral antara Madrid dan Rabat dalam melawan imigrasi ilegal.

Mohamed mengatakan rombongan yang tiba hari Senin itu "mungkin berkaitan dengan krisis diplomatik antara Maroko dan Spanyol".

Diproduksi oleh Natasya Salim dari artikel ABC News dalam Bahasa Inggris

Setidaknya 5.000 migran, yang ribuan di antaranya adalah anak-anak, tiba di daerah di Spanyol bernama Ceuta dari Maroko hari Senin kemarin (17/05).

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News