Berjalan Kaki Memanfaatkan Air Laut yang Surut, Ribuan Migran Maroko Tiba di Spanyol

Kedua daerah ini merupakan jalur masuk populer bagi migran yang menginginkan hidup lebih baik di Eropa.
Data yang dikeluarkan oleh Menerti Dalam Negeri Spanyol menunjukkan bahwa pada periode 1 Januari hingga 15 Mei, sebanyak 475 migran berhasil tiba di Ceuta lewat darat atau laut.
Jumlah ini naik dua kali lipat dari jumlah sebelumnya di periode yang sama, yaitu 203 warga.
Mohamed Benaissa, Presiden Observatorium Utara kelompok HAM di Fnideg yang berjarak cukup jauh dari Maroko, mengatakan kebanyakan warga yang berhasil mencapai Spanyol adalah "anak-anak, remaja, namun juga keluarga, semuanya warga Maroko".
Kedatangan ini terjadi di tengah adanya ketegangan diplomatik antara Madrid dan Rabat setelah ketua Front Polisario, Brahim Ghali tiba di Spanyol bagian utara pada pertengahan April dan dirawat di rumah sakit karena COVID-19.
Front Polisario sejak lama telah memperjuangkan kemerdekaan Sahara Barat dari Maroko. Analis memperingatkan pertengkaran ini dapat mengancam kerjasama bilateral antara Madrid dan Rabat dalam melawan imigrasi ilegal.
Mohamed mengatakan rombongan yang tiba hari Senin itu "mungkin berkaitan dengan krisis diplomatik antara Maroko dan Spanyol".
Diproduksi oleh Natasya Salim dari artikel ABC News dalam Bahasa Inggris
Setidaknya 5.000 migran, yang ribuan di antaranya adalah anak-anak, tiba di daerah di Spanyol bernama Ceuta dari Maroko hari Senin kemarin (17/05).
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia