Berjihad lewat Musik Underground, Ubah Salam Metal jadi Satu Jari Tauhid
Rabu, 09 Maret 2011 – 08:08 WIB
Awal metamorfosis itu terjadi sekitar sepuluh tahun silam. Ketika itu, Ombat dan rekan-rekannya mendapatkan hidayah dan tersadar bahwa karya musik mereka adalah konspirasi Barat untuk merusak generasi muda. Sejak saat itu, band yang memiliki ratusan ribu fans fanatik di Asia Tenggara tersebut memutuskan membawakan aliran musik tauhid.
Walaupun tetap melahirkan musik dengan tempo cepat dan keras, lirik-lirik yang diusung kini bertema jihad dan anti-Israel. "Kami memiliki pesan dalam musik kami, yakni anti pemurtadan oleh Israel dan Amerika Serikat," tegasnya.
Ombat meyakini, untuk menghancurkan negeri-negeri muslim, khususnya di Indonesia, negeri Zionis dan AS tidak perlu menggunakan serangan fisik. Tapi, mereka menjejali pemuda dengan obat-obatan terlarang, minuman keras, film porno, media gosip, termasuk aliran musik underground yang mendewakan simbol setan dan anti-Tuhan. Tak sedikit para fanatik musik underground yang benar-benar menyembah logo-logo setan, dajal, dan simbol okultisme atau aliran ilmu sihir yang berasal dari Yahudi.
Ombat sadar, musik bisa dijadikan alat dan doktrin untuk pembodohan. Itulah sebabnya, Tengkorak memutuskan melawan pemurtadan dengan senjata musik. Komunitas underground muslim tidak hanya menjadikan musik sebagai sarana, tetapi juga ingin membangun perspektif baru: bermusik, tetapi punya moralitas dan tetap religius. "Bahkan, beberapa kali kami manggung dan menggalang dana untuk Palestina," ujar dia.
Pengacara kasus terorisme dengan terpidana Muhammad Jibril, Ombat Nasution SH, memiliki dua sisi kehidupan unik. Selain menjadi advokat, pria 38
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408