Berjuang Dua Jam Melahirkan di WC, Lalu Bayinya Dibuang

Berjuang Dua Jam Melahirkan di WC, Lalu Bayinya Dibuang
Tersangka DA (20) saat memberi keterangan di Mapolsek Indihiang. Foto: Radar Tasikmalaya

Pengakuan DA setelah itu, dia bergerak ke luar rumah. Dia membuang bayi tersebut. Diberitakan sebelumnya, bayi itu kemudian ditemukan warga pagi hari.

Setelah membuang bayi, DA kembali ke rumahnya. Dia hendak membersihkan darah dan flasenta yang tertinggal di kamar mandi. Namun

ayahnya bangun dan mendapatinya di kamar mandi banyak darah. Ayahnya DA pun memeriksakan darah itu ke puskesmas. Hasilnya, DA dinyatakan bahwa DA baru melahirkan.

Soal tidak adanya suara bayi yang terdengar orang tua DA, tersangka mengaku bahwa bayi tersebut memang sudah meninggal ketika dilahirkan.

Lalu soal ikatan kain di leher bayi laki-laki itu? DA mengaku saat itu panik. Lalu mengambil kain merah dan mengikatkan kerudung ke leher bayi laki-laki tersebut. “Pengakuannya bayi itu sudah meninggal saat dilahirkan,” ujar Nandang.

Namun soal kapan dan apa yang menjadi penyebab kematian bayi laki-laki itu, polisi tidak serta merta percaya kepada DA. Karena jawaban dari DA akan dibandingkan dengan hasil autopsi nanti.

“Kita lihat laporan hasil otopsi kemarin, nanti ketahuan penyebab bayi itu meninggal,” jelasnya.

Diakui DA, bayi yang dia lahirkan itu merupakan hasil hubungan badan dengan kekasihnya, Rz. Namun DA mengaku tidak memberitahukan bahwa dia akan membuang bayi hasil hubungan mereka.

Polisi akhirnya bisa mendapat gambaran jelas mengenai pembunuhan bayi di Gunung Tanjung, Sukamanah, Cipedes, Kota Tasik beberapa waktu lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News