Berkah Dermawan

Oleh: Dahlan Iskan

Berkah Dermawan
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Saya pun agak ngawur ketika membuat daftar itu. Aji mumpung. Baru pertama akan ke Amerika. Semua tempat yang terkenal ingin saya kunjungi. Yang di film-film itu. Mulai pantai timur, pantai barat, pedalaman, Disney World, New York, Washington DC, San Francisco, dan banyak lagi.

Baca Juga:

Tentu juga minta berkunjung ke kantor-kantor koran terkemuka: New York Times, Washington Post, Los Angeles Time, USA Today, CNN .....

Begitu melihat daftar itu, pejabat konsulat Amerika memberi tahu saya: setuju. Tetapi waktunya harus satu bulan. Tidak cukup kalau dua minggu.

Ganti saya yang tidak mau. Di Amerika satu bulan terlalu lama. Ingin tetapi tidak mau.

Saya lagi asyik-asyiknya membangun Jawa Pos. Saya tidak berani meninggalkan "bayi" saya lama-lama. Akhirnya terjadi kompromi: saya harus mengurangi daftar itu.

Tentu saya tahu Amerika itu negara besar. Saya dengar begitu. Tetapi saya, kan, belum pernah melihat sendiri. Begitu sampai di Amerika saya tertegun: negara ini memang negara besar sekali. Makanya perlu satu bulan untuk menjangkau daftar yang saya inginkan.

Salah satu yang membuat saya heran: kok, jarang ada mobil yang pintunya empat. Hampir semua mobil pintunya dua. Pun mobil-mobil sedan yang besar. Dan memang mobil-mobil di jalanan didominasi yang ukurannya besar-besar. Jarang ada mobil kecil.

Memang masih sulit melihat mobil buatan Jepang –pelopor mobil kecil. Yang banyak mobil Amerika sendiri. Atau mobil Eropa.

Tentu pengaruh Amerika di seluruh dunia akan berkurang. Itu akan mempercepat kian meluasnya peran Tiongkok. Di Afrika itu sudah terjadi. Trump tidak peduli.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News