Berkah Sail Sabang 2017, Warga Puas
Tidak manis, tapi tetap ramah di lambung. Selain kopi hitam, di sini juga ada teh tarik dan kopi susu.
Sepintas melihat tampilannya, kopi ini mirip dengan kopi susu. Tetapi yang khas adalah komposisi susu dan gulanya yang tidak dominan.
Ini membuat keharuman dan citarasa kopinya lebih terasa. Campuran kopi saring, susu kental dan gula ini kemudian dikocok hingga berbusa.
Bukan hanya kopi, makanan juga laku keras. Mie Aceh, nasi kari, sate gurita, sayur pliek U (semacam gulai), Kue Karra dan kue-kue basah, semuanya ikut diburu wisatawan.
Kesan yang terasa, Sail Sabang 2017 membuat Aceh menggeliat.
"Sudah kebiasaan orang kalau datang ke sebuah daerah mereka ingin tahu makanan khas daerah tersebut. Dengan adanya Sail Sabang 2017 ini, kita tak hanya mengenalkan kuliner khas Sabang khususnya dan Aceh, tetapi juga memberi manfaat bagi usaha masyarakat di sini. Tentu ini rezeki buat mereka," tutur Deputy Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti.
Menurut Esthy, pelaku usaha kuliner, travel dan usaha lainnya harus benar-benar pandai memanfaatkan momen ini.
"Ini kesempatan buat mengembangkan usaha mereka. Peran Dinas Pariwisata Sabang juga dibutuhkan. Usai event ini mereka harus bisa melanjutkan gairah wisata yang sudah menggeliat ini. Sehingga apa yang dilakukan sat ini dengan dukungan pemerintah pusat bisa benar-benar terasa manfaatnya," ujar Esthy.
Sementara itu Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya, Wawan Gunawan, mengatakan kuliner yang merupakan bagian dari budaya daerah memang melekat dengan pariwisata.
Sail Sabang 2017 sudah digelar sejak 22 Oktober lalu dengan mendatangkan ratusan wisatawan mancanegara dan domestik.
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga
- Okupansi Hotel di Bali Drop Tinggal 5 Persen, PHRI Pasrah, Tolong Pak Menteri!