Berkat Alat Pendeteksi Longsor yang Selamatkan Banyak Nyawa
Jumat, 12 Juli 2013 – 06:47 WIB
Sebagai pengajar, Faisal dinilai telah menyumbangkan ilmunya secara nyata kepada masyarakat luas. Bahkan, karyanya tidak hanya berguna di dalam negeri. Beberapa negara telah memanfaatkan alat pengintai longsor Gama EWS tersebut untuk mengantisipasi bencana secara dini.
Gama EWS mampu menyelamatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor setelah memberikan peringatan sebelum terjadinya bencana. Cara kerja alat itu sederhana. Yakni, mendeteksi jarak keretakan tanah untuk menentukan potensi terjadinya longsor. Bila dalam kondisi bahaya, alat akan mengirimkan sinyal, sehingga sirene berbunyi sebagai bentuk peringatan dini. Ketika sirene berbunyi, masyarakat harus waspada dan melakukan evakuasi. Suara sirene terdengar hingga radius 500 meter.
"Karena itu, untuk pengoperasian alat dan perawatannya, kami selalu melibatkan masyarakat," jelas Faisal kepada Jawa Pos Radar Jogja di Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (10/7).
Faisal mendapat lima hak paten dari inovasi pengembangan alat tersebut sejak dibuat pada 2003. Bahkan, sejak 2007, lebih dari 100 unit alat pendeteksi dini longsor itu dipasang di 12 provinsi di Indonesia, bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT), International Consortium on Landslides (ICL-UNESCO), pemerintah daerah, LSM, serta perusahaan pertambangan dan perminyakan."
BERKAT alat pengintai longsor Gama EWS ciptaannya, Teuku Faisal Fathani PhD dinobatkan sebagai dosen berprestasi tingkat nasional 2013. Karya dosen
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408