Berkat Dana Desa, Pendidikan dan Perekonomian Makin Maju

Sebelumnya, fasilitas yang merupakan bantuan pemerintah pusat sempat terbengkalai.
“Setelah kami kelola dengan mengunakan system meter sama persis dengan PDAM namun dengan tarif jauh di bawah. Kini, masyarakat yang telanjur pakai PDAM pun minta dipasangkan. Namun, kapasitas yang ada hanya mampu melayani sekitar 80 buah rumah. Ke depan kami akan berusaha menambah kapasitas yang ada sehingga makin banyak masyarakat yang bisa terlayani,’’ bebernya.
Sebelum ada sarana ini, kata dia, masyarakat hanya mengandalkan sungai dan sumur sebagai sumber air.
Sebagian kecil warga yang mampu menggunakan layanan PDAM.
“Kini, hanya dengan membayar sekitar Rp 20-30 ribu per bulan dan membuka keran di rumah masing-masing, masyarakat sudah bisa menikmati air bersih,’’ jelasnya.
Dirinya mengatakan, untuk perkebunan sendiri kini ada 42 petani sayur yang modal berkebunnya dibiayai oleh BUMDes dengan sistem utang tanpa bunga.
Selain tanpa bunga, lanjut dia, pinjaman yang diberikan pun bukan dalam bentuk uang tunai, tapi berupa bibit, pupuk dan obat-obatan.
“Selama ini tidak ada petani kami yang rugi. Sekali panen utang di BUMDes lansung bisa dilunasi. Bahkan, kini banyak kebun karet warga yang tidak digarap lagi sebab penghasilan dari berkebun sayuran sudah melebihi dari menyadap karet,’’ ungkapnya. (jos/jpnn)
Dana desa terbukti mampu memajukan desa di Indonesia. Hal itu juga terjadi di Desa Sungai Ketapi dan Balida, Kecamatan Paringin, Kalimantan Selatan.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Mercy Barends Buka-bukaan soal Kondisi Pendidikan di Daerah 3T
- Gubernur Jateng Dukung Penuh Program Sekolah Rakyat, Mulai Siapkan Lahan
- Waka MPR: PAUD Nonformal Bagian tak Terpisahkan dari Peta Jalan Pendidikan
- Waka MPR Lestari Moerdijat Dorong Layanan Pendidikan yang Merata Segera Diwujudkan
- Soroti Kebijakan Pendidikan, Mercy Minta Tak Ada PHP di Daerah 3T
- Waka MPR Minta Pemda Dukung Aturan SPMB 2025 demi Permudah Akses Belajar bagi Anak