Berkat Didikan Keras Ibu dan Wejangan Almarhum Ayah
Selulus SMA di Mojokerto, Donny melanjutkan kuliah di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang. Sejak kuliah itulah dia benar-benar mandiri. Dia tidak ingin menambah beban ibunya yang harus membesarkan empat anaknya yang lain.
"Ibu juga tidak mau memberi uang kalau saya tetap kuliah di Malang. Ibu baru mau memberi kalau saya kuliah di Jember. Ibu memang menghendaki saya pulang," paparnya.
Tetapi, Donny tetap kuliah di Malang. Untuk menyambung hidup, dia bekerja sebagai wartawan harian ekonomi Suara Indonesia. Dia mengaku, dunia tulis-menulis sebenarnya bukan hobinya. Tetapi, dia benar-benar membutuhkan pekerjaan itu karena butuh uang untuk hidup. Berkat ketekunannya belajar dan bekerja, Donny mampu menyelesaikan kuliah pada 1988.
Setelah lulus, penghobi baca buku itu sempat bekerja di Kementerian Keuangan di Jakarta. Namun, dengan alasan tertentu, dia kemudian mundur dan memilih bekerja di lembaga swasta.
Pada 1988, Donny berkesempatan melanjutkan kuliah di Magister Akuntansi UI hingga 2001. Belum cukup, dia kuliah lagi di Magister Ilmu Politik UI (2002"2005). Setelah lulus jenjang studi S-2 itu, alumnus SMA Taruna Nusa Harapan, Mojokerto, tersebut melanjutkan studi doktoral di bidang yang sama (Ilmu Politik UI) dan lulus pada 15 Januari 2013. Disertasinya berjudul Hubungan Negara dan Pengusaha di Era Reformasi; Studi Kasus Bisnis Grup Bakrie (2004"2012).
"Jadi, saya anak kedua yang pertama meraih gelar doktor," jelasnya.
Donny mengungkapkan, wejangan-wejangan ayahnya semasa hidup memberikan dorongan kuat hingga dirinya bisa menuntaskan pendidikan tinggi. Dalam kenangannya, sang ayah benar-benar tegas dalam urusan pendidikan anak-anak.
"Ibu juga keras untuk urusan pendidikan anak-anak," paparnya.
Menjadi orang tua tunggal dengan lima anak merupakan tantangan besar bagi Soekismiati. Namun, berkat keuletan janda Agoes Soedjono itu, tiga di antara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara