Berkat Kecerdikan Indah, Nela Kembali ke Pelukan Bunda

Berkat Kecerdikan Indah, Nela Kembali ke Pelukan Bunda
Petronela Nahak bersama kedua orang tuanya di rumahnya di Belu, NTT. Foto: BAYU PUTRA/JAWA POS

Menurut Nela, selama bekerja di rumah majikannya yang berlantai empat itu, dia diperlakukan dengan baik. Majikannya tidak berlaku kasar, membelikan dia pakaian, dan dia mendapat libur pada Minggu.

Namun, libur yang dimaksud adalah bebas dari tugas menjaga toko karena tutup. Pekerjaan rumah tetap dikerjakan. ’’Paling saya main dengan anak-anak majikan,’’ ucapnya, lantas tertawa kecil.

Selama sembilan tahun bekerja, dia sama sekali tidak pernah keluar rumah. Dia hanya mondar-mandir dari rumah ke toko makanan anjing di bagian depan rumah.

’’Sesekali ke supermarket kalau diajak majikan,’’ terang anak ketiga di antara tujuh bersaudara itu. Dia juga tidak pernah memegang uang karena rekening tabungannya dipegang majikan.

Begitu pula alat komunikasi. Selama sembilan tahun Nela benar-benar putus kontak dengan keluarganya.

Tidak pernah sekali pun dia menelepon ayah dan ibunya yang telah bercerai. Dia memang dilarang untuk memiliki ponsel.

Puncaknya terjadi kala Nela mengajukan cuti selama satu bulan pada Agustus 2017 karena sudah terlampau rindu kepada keluarga. Sayang, majikannya tidak meluluskan permintaan tersebut.

Dia pun tidak bisa berbuat banyak karena semua dokumen juga dipegang majikan. Dokumen itu digunakan majikannya untuk mengurus perpanjangan masa tinggal Nela.

Petronela Nahak, biasa dipanggil Nela, mengalami nasib pilu saat menjadi TKW di Negeri Jiran Malaysia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News