Berkat Novel-Film Eat, Pray, Love, Ketut Liyer Kewalahan Layani Turis Asing
Dapat Rp 6 Juta Per Hari, Mulai Berani Kredit Mobil
Jumat, 25 November 2011 – 00:11 WIB
Gara-gara namanya ditulis di dalam novel terkenal berjudul Eat, Pray, Love, sosok Ketut Liyer didatangi para tamu di rumahnya di kawasan Ubud, Bali. Kebanyakan adalah turis asing. Karena kewalahan, aktivitas Liyer sebagai pelukis pun terbengkalai.
Sugeng Sulaksono, Ubud
SUDAH satu jam lebih perempuan muda berambut pirang itu menunggu di teras sebuah rumah dengan ornamen khas Bali di kawasan Ubud. Dia langsung tersenyum begitu sosok yang ditunggu muncul di hadapannya. Sosok itu sudah sangat sepuh, mengenakan sarung, dan berkaus agak kusam.
Sosok tua itu adalah Ketut Liyer, pria yang namanya terkenal setelah ditulis dalam novel berjudul Eat, Pray, Love karya Elizabeth Gilbert. Sosok Ketut semakin terkenal ketika novel tersebut difilmkan dengan judul yang sama dan dibintangi aktris Hollywood papan atas Julia Roberts.
Sore itu (14/11) Liyer langsung menyambut senyum gadis berambut pirang yang menunggunya tadi. Liyer menanyakan nama si gadis dalam bahasa Inggris. "My name is Coby," jawab gadis itu. Dilanjutkan dengan pertanyaan berikutnya yang menghasilkan jawaban bahwa Coby berasal dari Spanyol dan berusia 22 tahun.
Gara-gara namanya ditulis di dalam novel terkenal berjudul Eat, Pray, Love, sosok Ketut Liyer didatangi para tamu di rumahnya di kawasan Ubud, Bali.
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis