Berkat Novel-Film Eat, Pray, Love, Ketut Liyer Kewalahan Layani Turis Asing
Dapat Rp 6 Juta Per Hari, Mulai Berani Kredit Mobil
Jumat, 25 November 2011 – 00:11 WIB

Berkat Novel-Film Eat, Pray, Love, Ketut Liyer Kewalahan Layani Turis Asing
Kisah dalam novel itu kemudian diangkat ke layar lebar dan sosok Elizabeth diperankan Julia Roberts. Demi menemukan nuansa dan tentunya sosok Liyer, lokasi syuting bahkan sampai ke Bali. Sayangnya, Liyer saat itu gagal bermain dalam film tersebut. Dia harus masuk rumah sakit akibat kencing batu.
Penyakit yang diderita Liyer salah satunya adalah akibat terlalu lelah dikunjungi banyak wisatawan, terutama wisatawan asing. Berapa pun jumlahnya, Liyer bersedia meladeni. Setelah pulih kembali, pengunjung mulai dibatasi. Maksimal 25 orang dengan tarif rata-rata Rp 250 ribu. Dengan patokan tarif itu, dalam sehari dia maksimal bisa meraup Rp 6.250.000.
Liyer mengaku menikmati profesinya saat ini. Dia senang banyak orang datang kepadanya untuk diramal. Namun, pada praktiknya Liyer tidak 100 persen meramal, tetapi lebih banyak memberikan nasihat.
Kepada pasien pria dia berkali-kali mengingatkan agar tidak tergoda perempuan lain ketika sudah menikah dan memiliki karir yang baik. "Sudah banyak terjadi, laki-laki jadi miskin karena dihalangi orang cantik. Kakek dulu masih muda, belum tahu, sampai Rp 150 juta diambil oleh cewek. Itu menangis rasanya. Cari uang Rp 150 juta lama sekali disimpan (menabungnya)," ucapnya dengan bahasa Indonesia yang kurang fasih.
Gara-gara namanya ditulis di dalam novel terkenal berjudul Eat, Pray, Love, sosok Ketut Liyer didatangi para tamu di rumahnya di kawasan Ubud, Bali.
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu