Berkat Novel-Film Eat, Pray, Love, Ketut Liyer Kewalahan Layani Turis Asing

Dapat Rp 6 Juta Per Hari, Mulai Berani Kredit Mobil

Berkat Novel-Film Eat, Pray, Love, Ketut Liyer Kewalahan Layani Turis Asing
Berkat Novel-Film Eat, Pray, Love, Ketut Liyer Kewalahan Layani Turis Asing
   

Ketika disinggung ke mana perginya perempuan itu, Liyer hanya tertawa. Dia lalu berkelit dengan melanjutkan perannya sebagai peramal. "Kakek ini punya pengalaman. Jadi berani cerita. Tapi kalau kakek salah, jangan dimarahi," katanya.

   

Sebelum giat membaca tangan, Liyer membuka praktik penyembuhan penyakit. Karena itu, di depan rumahnya tertulis papan nama Medicine Man. Liyer juga seniman karena kerap membuat karya lukis. D

"Dulu hari Minggu kakek melukis. Terkenal juga, sehingga dapat penghargaan dari kabupaten, juga mantri (menteri) kebudayaan. Kira-kira lima bulan lalu dipanggil untuk dikasih penghargaan di bidang kesenian," paparnya.

   

Sekarang, terlebih dengan banyaknya pasien, kata Liyer, melukis sudah tidak bisa dilakukan. "Sekarang kakek sudah tua. Kalau melukis, mata saya juga sudah kurang (tajam). Tapi, kakek senang meramal," ucapnya.

Gara-gara namanya ditulis di dalam novel terkenal berjudul Eat, Pray, Love, sosok Ketut Liyer didatangi para tamu di rumahnya di kawasan Ubud, Bali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News