Berkat Pelatihan BRI, Kini Bisnis Suryaningsih Punya Omzet Rp 100 Juta Per Bulan
Suryaningsih memproduksi 500 pcs keripik WHO CHIPS per hari dengan harga dibanderol mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 50 ribu dengan catatan omzet sebesar Rp 100 juta per bulan.
“Waktu itu memang 3 bulan pertama kita punya omset terutama yang offline itu drop sampai ke 80 persen, dikarenakan orang-orang tidak berani keluar. Saya bersyukur waktu itu ada program dari Bank BRI yakni BRILianPreneur, hingga saya terpilih dan dari situ saya ikut pelatihan dan masuk ke toko online. Alhamdulillah dari situ omzet naik sekitar dua kali lipat,” jelas dia.
Suryaningsih mengaku melewati jatuh bangun dalam membangun bisnis.
Suryaningsih selalu optimis bahwa dia mampu mengembangkan bisnis keripiknya. Walaupun pernah dipandang rendah saat memulai bisnis, justru dengan berbekal tekad yang kuat dan percaya diri yang tinggi.
"Terbukti, berkat rajinnya mengikuti binaan dari BRI dan sharing bersama teman-teman komunitas UMKM, usahanya semakin berkembang," kata dia.
Menurutnya, ikut pelatihan dan pembinaan itu sangat penting. Banyak hal positif yang diperoleh, seperti mendapatkan sertifikat HACCP memudahkan untuk kegiatan ekspor.
Adapun sebelumnya kripik WOH CHIPS milik Suryaningsih masuk ke Rumah BUMN pada 2018, sekaligus pada tahun yang sama dia menjadi nasabah BRI.
Tergabung dalam Rumah BUMN, selain dibuatkan langsung tabungan, wawasan Suryaningsih juga semakin bertambah.
Berbekal pelatihan dari BRI, kini bisnis keripik Suryaningsih mampu memiliki omzet hingga Rp 100 juta per bulan.
- Begini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Agar Berorientasi Ekspor
- Ini Tujuan Bea Cukai Berpartisipasi dalam Program Pemberdayaan UMKM di Indonesia
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini
- UMKM Stable Shoescare Perkuat Posisi di Industri Perawatan Fesyen Item
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025