Berkat Program BMD, Omzet Keripik Tempe Yuliza Melonjak
jpnn.com, BUKITTINGGI - Lewat program BAZNAS Microfinance Desa (BMD), Yuliza dapat mengembangkan bisnis keripik tempe.
Sejak merintis bisnisnya pada 2019, pelaku usaha kecil asal Bukittinggi, ini mencatat omzet hingga Rp 6 juta per bulan, naik signifikan dari sebelumnya, Rp 3,5 juta.
Program BMD adalah inisiatif pembiayaan produktif non-profit yang ditujukan untuk mendukung mustahik dalam mengembangkan usaha kecil, pertanian, peternakan, hingga perikanan.
Melalui program BMD, Yuliza mendapatkan pinjaman modal usaha sebesar Rp 3 juta pada Desember 2023, yang digunakan untuk meningkatkan produksi keripik tempenya.
“Program ini adalah bentuk nyata amanah para muzaki di seluruh Indonesia,” ujar Saidah Sakwan, Pimpinan Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Rabu (8/1).
Berawal dari pemasaran sederhana per kemasan, kini usaha keripik tempe Yuliza memiliki izin kesehatan dan sertifikasi halal, berkat pendampingan intensif dari tim BMD.
Dengan produksi yang meningkat, Yuliza berhasil menjual keripik tempe secara grosir dan memiliki 15 reseller yang tersebar hingga ke luar kota, seperti Padang dan Pekanbaru.
"Pendampingan dari BAZNAS sangat membantu usaha saya, mulai dari pelatihan hingga pembuatan izin. Alhamdulillah, hasil usaha ini sangat terasa manfaatnya untuk biaya kebutuhan keluarga dan pendidikan anak-anak,” ungkap Yuliza.
Lewat program BMD, omzet keripik tempe Yuliza melonjak hingga jutaan rupiah per bulan.
- Sejak Berdiri PaDi UMKM Berhasil Tingkatkan Transaksinya hingga 3.610 Persen
- HNW Ungkap Harapan, Siswa Madrasah Tidak Dilupakan di Program MBG
- Pemerintah Targetkan Makan Bergizi Gratis Sentuh 3 Juta Penerima hingga Maret 2025
- Batavia PIK Sukses Hadirkan Euforia Tahun Baru, Ada Pasar Rakjat Bernuansa Tempo Dulu
- Pemerintah Perlu Berhati-hati soal Penghapusan Utang UMKM
- Melalui FDP, BAZNAS Fokus Tingkatkan Kompetensi Amil Profesional