Berkat Program Optimis, 33 KK Kampung Blangkon Solo Dapat Hunian Layak Gratis
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jateng, Arief Djatmiko menambahkan, penanganan pemukiman kumuh di lokasi tersebut sudah digagas sejak 2021.
Setelah berdiskusi dengan Pemkot Surakarta dan membentuk komunitas, diputuskan menerapkan konsep tuku lemah oleh omah.
"Ini varian baru dari program tuku lemah oleh omah, tapi tanahnya disediakan oleh Pemerintah Kota Surakarta," jelasnya.
Konsep tuku lemah oleh omah, kata Arief, saat ini tengah menjadi pembelajaran nasional. Harapannya, program ini akan mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
"Kita di Jawa Tengah ini membangun cukup banyak program terkait dengan pengentasan kemiskinan," kata dia.
Salah seorang warga Kampung Blangkon, Nuri (46) tidak menyangka dapat memiliki rumah yang layak huni dan berstatus hak milik. Demikian pula warga lain yang sudah menempati rumah tersebut.
"Kami sangat terbantu dengan bantuan ini. Kami berharap blangkonnya lebih maju, hidup lebih sehat tidak seperti dulu (kumuh)," ucapnya.
Senada disampaikan Ari Suryani (39), warga RT 2/RW 6 Kelurahan Serengan itu merasa puas dengan perubahan Kampung Blangkon. Sebab, pemukiman tersebut menjadi rapi, bersih, dan nyaman.
Berkat program Optimis, 33 kepala keluarga Kampung Blangkon Solo, dapat hunian layak secara gratis.
- Kinerja Pelayanan Publik Pemda di Jateng Oke, Ombudsman Beri Apresiasi
- Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 Sukses Digelar, Tumbuhkan Ekonomi Lokal
- 10.500 Pelari Bakal Ramaikan Bank Jateng Borobudur Marathon 2024
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Ditarget Dua Pekan, Nana Sudjana Gerak Cepat Selesaikan Pemblokiran Rekening UD Pramono
- Kinerja Pelayanan Publik Pemprov Jateng Diganjar Penghargaan dari ORI