Berkat Sampah, Govvinda Jadi Jawara Pemuda Pelopor Tingkat Nasional

Satu-satu mobil pribadinya, bahkan harus dikorbankan untuk mengangkut sampah. Meski demikian, dengan semangat juangnya, dia menjalankan sistem tabung angkut atau menjual langsung ke pengepul.
Seiring berjalan waktu, dia mulai memperluas jangkauannya ke perkantoran, destinasi wisata, dan sekolah-sekolah untuk mempromosikan pengelolaan sampah. Kerja kerasnya membuahkan hasil dengan terjalinnya kerja sama yang signifikan dengan beberapa institusi.
Govvinda tidak hanya merangkul generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan, tetapi juga memperkuat sistem pengelolaan sampah rumah tangga.
Dia mempromosikan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga, mengubah sampah organik menjadi kompos, serta memanfaatkan kelompok kerajinan untuk menciptakan produk daur ulang dari sampah.
Dengan semangatnya, Govvinda memiliki harapan besar untuk mengubah paradigma masyarakat dalam pengelolaan sampah, mengurangi pembuangan ke tempat pembuangan akhir, dan meningkatkan kesadaran akan keberlangsungan lingkungan.
Dia memimpikan suatu masa masyarakat tidak lagi terikat pada ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Visi saya adalah sebuah komunitas yang secara sadar mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan, baik di sungai maupun lahan kosong lainnya," ucapnya. (esy/jpnn)
Berkat sampah, Govvinda Yuli Effendi menjadi jawara Pemuda Pelopor Tingkat Nasional
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Wali Kota Jogja Minta Warga yang Buang Sampah Sembarangan Ditindak Tegas
- Tempat Pembuangan Akhir Kota Pekalongan Ditutup 6 Bulan, Ini Penyebabnya
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Dorong Revisi Undang-Undang Pengelolaan Sampah
- Sampah dari Jogja Sering Dibuang ke Klaten, DLH Jateng Langsung Perketat Patroli
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Ajak Kampus Berkolaborasi Mengatasi Darurat Sampah
- Rumah Mesin Salurkan Puluhan Pengolah Sampah ke 15 Kota dan Kabupaten Sepanjang 2024