Berkat Sehelai Rambut, Jasad Anggota Al-Qaeda Asal Australia Berhasil Diidentifikasi

"Tapi tak ada gunanya berulang kali memikirkan bahwa Anda mungkin akan dibunuh, sehingga jauh lebih produktif untuk berulang kali memikirkan mengapa Anda tak mungkin dibunuh," sambungnya.
Leila pergi ke Yaman pada akhir Desember 2012 untuk menghabiskan liburan Natal bersama suaminya.
Belum genap sehari setelah kedatangannya, mereka diculik di bawah todongan senjata di sebuah toko elektronik di pusat Sana'a.
Dan meskipun para penyandera dan pembantunya biasa menutup wajah mereka, Leila sempat melihat pria dengan aksen Antipodean memiliki rambut cokelat.
Suatu hari, pria berambut cokelat yang menjaga lokasi penyanderaan menawarkan mereka sebuah buku untuk dibaca, dan di sela-sela halaman buku, pasangan ini menemukan sehelai rambut.
Sehelai rambut mampu menjadi bukti kuat bahwa seorang warga Australia adalah bagian dari kelompok teroris Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia