Berkat Sukses Ekonomi, Anggaran Militer Besar

Berkat Sukses Ekonomi, Anggaran Militer Besar
Berkat Sukses Ekonomi, Anggaran Militer Besar
Jepang, yang juga mengurangi anggaran pertahanannya setelah diterpa krisis akibat dampak gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu, jelas risau dengan pertumbuhan militer Tiongkok. Sebagai negara tetangga yang sering terjebak sengketa wilayah dengan Tiongkok, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Naoto Kan tak ingin menjadi sasaran empuk militer Negeri Panda itu. Selain kapan induk, Tiongkok juga punya peralatan perang canggih lain yang terbilang baru. Di antaranya, kapal selam, rudal balistik, dan pesawat siluman.

Sementara itu, Shi Lang resmi memasukkan Tiongkok ke dalam daftar 10 negara berkekuatan militer besar dunia. Bahkan, dalam daftar World Military Strength Ranking (peringkat kekuatan militer dunia) versi Global Firepower, tahun ini Tiongkok berada di peringkat 3 setelah AS dan Rusia.

Tiongkok pun mulai berada dalam posisi mendekati atau berposisi sejajar dengan AS dan negara-negara sekutunya yang militernya disegani. Beijing, yang sejak 2000 terus meningkatkan anggaran pertahanannya, mengalokasikan dana USD 91,5 miliar (sekitar Rp 779,5 triliun) untuk kepentingan militer tahun ini. Angka tersebut 12,7 persen lebih tinggi daripada tahun lalu. "Pertumbuhan anggaran militer sebesar dua digit itu akan terus berlangsung selama beberapa tahun ke depan," tulis Korea Times pada halaman opininya.

Jika itu yang terjadi, dalam beberapa tahun mendatang, tak mustahil Tiongkok akan tumbuh menjadi kekuatan militer terbesar dunia. "Hampir semua anggaran militer itu digunakan untuk meremajakan persenjataan dan menaikkan gaji tentara," jelas Li Zhaoxing, jubir National People"s Congress, kepada The Guardian. Saat ini, jumlah personel militer Tiongkok tercatat sebagai yang terbesar di dunia.

SAAT Tiongkok melipatgandakan kekuatan militernya dengan menggelontorkan dana sebanyak mungkin, AS justru sebaliknya. Karena krisis ekonomi di dalam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News