Berkat Teka-teki Silang, 550 Mahasiswa Binus Masuk Buku Rekor Dunia

Salut, Nol Rupiah untuk Penjurian di Guinness World Records

Berkat Teka-teki Silang, 550 Mahasiswa Binus Masuk Buku Rekor Dunia
Anak-anak Bina Nusantara English Club (BNEC) memamerkan sertifikat Guinnes World Record. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
 

Namun, tantangan memecahkan rekor scrabble cukup berat. Sebab, rekor yang ada adalah 2.000 orang. Anak-anak BNEC merasa kesulitan. "Akhirnya, kami memilih teka-teki silang atau crosswords. Lebih realistis," kata Enricko lantas tersenyum.

 

Keputusan memilih TTS bukannya tanpa alasan. Mereka juga mengonsultasikannya ke pihak Guinness. Bahkan, proses korespondensi itu sampai memakan waktu dua tahun. Setelah lembaga rekor yang dirintis Sir Hugh Beaver pada 1951 tersebut memberikan lampu hijau, mereka mulai merencanakan.

 

Pelaksanaan pengisian TTS masal itu jatuh pada 21 Februari 2010 saat progam Smart Day dan 6th Nationwide English Olympics Program. Itu merupakan lomba bahasa Inggris tahunan yang dihelat BNEC. Program tersebut tak hanya diikuti mahasiswa, tapi juga siswa pelajar.

 

Karena itu, banyak "sukarelawan" yang bisa dilibatkan dalam mencetak rekor tersebut. Acara dilaksanakan di foodcourt Binus Kampus Anggrek lantai satu. Awalnya, peserta diregistrasi hingga 600 orang. Mereka kemudian diberi lembar TTS. Pertanyaannya tidak banyak. Delapan pertanyaan mendatar dan tujuh menurun. Total ada 15 pertanyaan. Semua berbahasa Inggris.

Universitas Bina Nusantara (Binus) patut berbangga. Melalui kreativitas mahasiswanya, kampus di Jakarta itu masuk dalam Guinness World Records (rekor

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News