Berkat Teka-teki Silang, 550 Mahasiswa Binus Masuk Buku Rekor Dunia
Salut, Nol Rupiah untuk Penjurian di Guinness World Records
Rabu, 23 Februari 2011 – 08:08 WIB
Namun, tantangan memecahkan rekor scrabble cukup berat. Sebab, rekor yang ada adalah 2.000 orang. Anak-anak BNEC merasa kesulitan. "Akhirnya, kami memilih teka-teki silang atau crosswords. Lebih realistis," kata Enricko lantas tersenyum.
Keputusan memilih TTS bukannya tanpa alasan. Mereka juga mengonsultasikannya ke pihak Guinness. Bahkan, proses korespondensi itu sampai memakan waktu dua tahun. Setelah lembaga rekor yang dirintis Sir Hugh Beaver pada 1951 tersebut memberikan lampu hijau, mereka mulai merencanakan.
Pelaksanaan pengisian TTS masal itu jatuh pada 21 Februari 2010 saat progam Smart Day dan 6th Nationwide English Olympics Program. Itu merupakan lomba bahasa Inggris tahunan yang dihelat BNEC. Program tersebut tak hanya diikuti mahasiswa, tapi juga siswa pelajar.
Karena itu, banyak "sukarelawan" yang bisa dilibatkan dalam mencetak rekor tersebut. Acara dilaksanakan di foodcourt Binus Kampus Anggrek lantai satu. Awalnya, peserta diregistrasi hingga 600 orang. Mereka kemudian diberi lembar TTS. Pertanyaannya tidak banyak. Delapan pertanyaan mendatar dan tujuh menurun. Total ada 15 pertanyaan. Semua berbahasa Inggris.
Universitas Bina Nusantara (Binus) patut berbangga. Melalui kreativitas mahasiswanya, kampus di Jakarta itu masuk dalam Guinness World Records (rekor
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408