Berkomentar Seksual di Facebook, Seorang Guru di Adelaide Dibebaskan

"Di samping konten seksual yang muncul secara eksplisit dari komunikasi itu, terdakwa memprotes dan mengatakan bahwa hal itu terdakwa maksudkan sebagai lelucon atau pengetahuan kesehatan seksual bagi anak laki-laki tersebut,” jelas sang hakim.
Hakim Smith lantas menambahkan, "Jaksa berpendapat, satu-satunya kesimpulan yang bisa ditarik dari keadaan itu adalah bahwa terdakwa berkomunikasi dengan masing-masing anak laki-laki untuk kepuasan seksualnya sendiri, dan ia melakukannya dengan tujuan agar anak laki-laki tersebut setuju untuk beraktivitas seksual dengan dirinya."
Hakim David Smith mengatakan, terdakwa sadar bahwa komunikasi seperti itu tidak dapat diterima.
Meski demikian, Hakim Smith mengatakan, jaksa tidak bisa membuktikan unsur penting dari pelanggaran - bahwa terdakwa berkomunikasi dengan tujuan untuk membuat anak laki-laki itu setuju beraktivitas seksual.
Hakim Smith mengemukakan, sementara tindakan sang guru dengan 3 bocah laki-laki tersebut merupakan hal yang "tercela", ia tidak pernah membahas pembicaraan seksual tersebut secara langsung dengan ketiga anak laki-laki itu, atau mencoba untuk memulai aktivitas seksual dengan mereka secara pribadi, dan karenanya harus dibebaskan dari tuduhan.
Ia mengatakan, seharusnya jaksa mengajukan tuduhan alternatif untuk menangani tindakan tak senonoh yang dilakukan terhadap anak-anak di bawah umur tersebut.
Seorang guru pria di Adelaide, Australia, yang berkomentar seksual di Facebook terhadap tiga murid laki-laki, dibebaskan dari tuntutan pidana. Namun,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya