Berkorban demi Rakyat, Pak Presiden Nyatakan Siap Jadi Cawapres

jpnn.com, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah setuju untuk menjadi calon wakil presiden (cawapresi) dari partai politik yang berkuasa dalam pemilihan umum 2022, kata partai PDP-Laban pada Selasa.
Langkah itu jadi solusi legal bagi pemimpin yang masih ingin tetap berkuasa setelah habis masa jabatannya.
Partai PDP-Laban membuat pengumuman menjelang pertemuan majelis nasional pada 8 September.
Partai tersebut juga diharapkan mendukung ajudan Rodrigo Duterte dan senator petahana Christopher "Bong" Go untuk menjadi kandidat presidennya dalam pemilihan umum Filipina pada 2022.
"Duterte telah membuat pengorbanan dan mengindahkan seruan rakyat," kata Wakil presiden eksekutif dari partai PDP-Laban Karlo Nograles dalam sebuah pernyataan.
Di Filipina, presiden dibatasi satu kali masa jabatan enam tahun dan masa jabatan Duterte akan berakhir pada Juni 2022.
Namun, pencalonan diri Duterte sebagai wakil presiden dalam pemilu 2022 dipandang oleh para pengamat politik sebagai pintu belakang ke kursi kepresidenan.
Nograles mengatakan langkah itu akan menjamin kelangsungan program pemerintah selama lima tahun terakhir, termasuk yang dimaksudkan untuk mengatasi peredaran obat-obatan terlarang.
Presiden yang mengaku tak punya hasrat untuk berkuasa ini mengaku siap dicalonkan sebagai cawapres
- Penangkapan Duterte Munculkan Kritik Terhadap Rezim Marcos Jr
- Duterte Disebut Sebagai Sosok Tegas & Tidak Pandang Bulu dalam Memberantas Narkoba
- Penangkapan Duterte, Tinjauan Tentang Kedaulatan Negara dan Yurisdiksi ICC
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- Go Global! UMKM Binaan Pertamina Sukses Ekspor Perdana Madu dan Teh ke Filipina
- 6 Alasan Wapres Filipina Dimakzulkan: Konspirasi Bunuh Presiden hingga Pimpin Demo