Berkunjung ke Diaolou, Simbol Kekayaan Imigran Tiongkok
Rukunkan Empat Istri untuk Diskusi soal Anak
Jumat, 06 Juli 2012 – 00:06 WIB
Diaolou adalah rumah sekaligus benteng dengan arsitektur gabungan Tiongkok-Barat dan memiliki nilai sejarah tinggi. Berikut laporan wartawan Jawa Pos ANGGIT SATRIYO yang baru berkunjung ke Kaiping, Tiongkok.
= = = = =
= = = = =
BUKAN karena tak ada dana kalau terali besi yang membentengi pintu masuk ke bangunan empat lantai di Desa Beiyi Xiang, Kaiping, Provinsi Guangdong, Tiongkok, itu dibiarkan bengkok. Tapi, itu semata karena faktor sejarah. Sebuah keterangan tertulis yang terpasang di dekat terali tersebut menegaskan itu: "Terali ini bengkok karena dirusak tentara Jepang yang gagal menerobos masuk."
Tentara Jepang di Tiongkok? Ya, selamat datang di diaolou, bangunan yang akan melemparkan siapa saja yang melihatnya sekarang ke era 1920-an dan 1930-an. Inilah bangunan semacam benteng atau menara pengawas yang menjadi simbol kesuksesan sekaligus kekayaan para imigran Tiongkok kala itu.
Diaolou (arti generiknya "bangunan mirip benteng") rata-rata bertingkat empat dengan bagian teratas berupa kubah layaknya bangunan lawas Eropa. Arsitekturnya memang gabungan Tiongkok dan Barat. Jendela sempit berornamen ukiran khas Tiongkok menjadi salah satu ciri menonjol.
Diaolou adalah rumah sekaligus benteng dengan arsitektur gabungan Tiongkok-Barat dan memiliki nilai sejarah tinggi. Berikut laporan wartawan Jawa
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara