Berkunjung ke Pulau Watakobi Bersama Dahlan Iskan
Punya Masa Depan yang Cemerlang, PLN Bangun PLTS
Rabu, 17 November 2010 – 09:12 WIB
Mereka berhari-hari bahkan berminggu-minggu tinggal di rumah-rumah penduduk yang dijadikan homestay di sana. Sedangkan penduduk tinggal di pulau sebelahnya. "Di Wakatobi menjadi pusat penelitian mahasiswa asing untuk mengadakan penelitian tentang karang dan ikan. Mereka kadang-kadang berbulan-bulan tinggal di sini," cerita Bupati Wakatobi, Hugua yang ditemui di Pa Tuno Beach Resort Wakatobi, miliknya, Senin (15/11).
Untuk menarik wisatawan berkunjung ke daerah Watakobi yang diambil dari nama kecamatannya seperti Wangi Wangi, Tamia, Binongko itu, adalah membuat moda trasportasi. Dia membangun lapangan terbang yang baru beroperasi sekitar setengah tahun terakhir. Hotel yang berjejer di sepanjang pantai pun dibangun dari koceknya.
Dengan cara demikian, Hugua, bupati kelahiran 31 Desember 1862 itu, mengaku bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke daerahnya tersebut. Sebab, yang ingin datang ke Watakobil bisa menggunakan pesawat baling-baling dengan satu jam terbang dari Makassar. Biayanya antara Rp 850 ribu terendah hingga Rp 1 juta lebih tarif tertinggi. "Saya kira fasilitas ini sangat penting, kalau ingin menarik wisatawan," tutur alumnus Fakultas Pertanian Universitas Holuoleo, Kendari ini.
Banyak hal yang disulap Hugua untuk menarik wisatawan di daerah yang luasnya 823 km persegi, dengan 100 ribu penduduk tersebut. Misalnya, kerajinan tangan seperti tenun ditingkatkan, dan dijadikan sebagai obyek wisata oleh dia.
Direksi PLN, selama dua hari menggelar rapat di Watakobi, Sulawesi Tenggara. Di daerah yang baru dibentuk pada 18 Desember 2003 inilah PLN menghasilkan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408