Berkunjung ke Tempat Pendaurulangan Sampah Elektronik di Panasonic Eco Technology Center Jepang
Televisi Dipereteli, Dihancurkan, Jadilah Televisi Lagi
Senin, 18 Oktober 2010 – 07:17 WIB

Berkunjung ke Tempat Pendaurulangan Sampah Elektronik di Panasonic Eco Technology Center Jepang
Ada baiknya Indonesia meniru Jepang dalam hal penerapan kebijakan mendaur ulang barang-barang elektronik rongsokan. Wartawan Jawa Pos Any Rufaidah berkesempatan untuk menyaksikan secara langsung proses mendaur ulang itu. Berikut catatannya.
=======================================
PANASONIC Eco Technology Center (Petec) di Kato City, Osaka, Jepang, adalah salah satu pusat daur ulang barang-barang elektronik yang rusak. Kato City, Osaka, adalah sebuah area yang luasnya 38.570 meter persegi. Kawasan tersebut dikelilingi persawahan yang menghasilkan beras untuk diolah menjadi sake, minuman khas negara sakura tersebut.
Sesuai dengan namanya, Petec merupakan areal daur ulang yang dimiliki Panasonic dan beroperasi sejak 2001. Memasuki area Petec terasa seperti berada di ruang bermain anak. Sebab, pembeda ruang menggunakan kerangka besi yang dicat dengan warna-wana berbeda. Ruang dengan kerangka merah muda digunakan daur ulang televisi. Lalu, warna biru untuk daur ulang mesin cuci, kuning untuk pendingin ruangan (AC), dan hijau untuk ruang daur ulang lemari pendingin alias kulkas.
Di ruang-ruang tersebut terlihat para pekerja berseragam biru dengan perlengkapan safety "helm, kacamata, dan sarung tangan" memereteli rongsokan elektronik secara manual. "Pembongkaran awal memang dilakukan secara manual. Tapi, untuk menghancurkan dan memisahkan partikelnya, kami menggunakan teknologi khusus," kata Kazuyuki Tomita, direktur Petec, ketika ditemui Kamis lalu (7/10).
Ada baiknya Indonesia meniru Jepang dalam hal penerapan kebijakan mendaur ulang barang-barang elektronik rongsokan. Wartawan Jawa Pos Any Rufaidah
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah