Berkunjung ke Tempat Pendaurulangan Sampah Elektronik di Panasonic Eco Technology Center Jepang
Televisi Dipereteli, Dihancurkan, Jadilah Televisi Lagi
Senin, 18 Oktober 2010 – 07:17 WIB
Meski harus mengeluarkan dana ekstra, warga Jepang tidak bisa menghindari kewajiban tersebut. Apalagi, mereka tidak harus repot menggotong sampah elektronik itu. Mereka tinggal menghubungi petugas khusus yang akan datang dan membawa rongsokan tersebut ke tempat daur ulang. Ada sekitar 380 tempat pengumpulan rongsokan dan 48 pabrik daur ulang di Jepang.
Untuk mendirikan Petec memang bukan hal yang mudah. Menurut data yang dilansir, dibutuhkan dana sekitar 400 juta yen (sekitar Rp 40 triliun) untuk mendirikan dan mengelola Petec. Jumlah yang cukup besar bagi negara berkembang seperti Indonesia. Sulit, namun bukan berarti tidak mungkin. Yang diterapkan Petec tidak hanya mengurangi sampah elektronik, tetapi juga memaksimalkannya melalui daur ulang. (c4/kum)
Ada baiknya Indonesia meniru Jepang dalam hal penerapan kebijakan mendaur ulang barang-barang elektronik rongsokan. Wartawan Jawa Pos Any Rufaidah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408