Berkunjung ke Toko Daur Ulang di Hobart

Menurut Rena Dare, para pengunjung bisa menjelajahi pekarangan yang dipenuhi patung-patung seni tersebut sebelum akhirnya masuk ke dalam toko.
Toko ini kadang juga menerima kunjungan murid sekolah yang ingin melihat bagaimana menerapkan konsep kehidupan berkelanjutan.
"Ini isu penting abad ke-21 yang harus kita tangani," ujarnya.
Patung yang berbuat dari besi bekas. (Foto: ABC/Carol Raabus)
"Australia termasuk salah satu negara terkaya dan ini bisa terlihat dari barang-barang yang dibuang," tambahnya.
"Sampah atau barang yang dibuang itu lebih menyangkut manusia, karena bagi alam sebenarnya tidak ada sampah," jelasnya Rena.
"Kalau anda sudah tidak menghendaki lagi suatu barang, bawalah ke tempat pembuangan atau tempat daur ulang sebab seseorang akan menggunakannya," katanya.
Karya seni ini disebut Serendipity Complex. (Foto: ABC/Carol Raabus)
Tiga aspek kehidupan berkelanjutan - masyarakat, lingkungan dan ekonomi - kesemuanya diterapkan melalui karya seni di sebuah toko bernama Recovery
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya