Berlaku Kasar, Pramudi Busway Butuh Bimbingan Mental
Kamis, 09 Juni 2011 – 05:58 WIB
JAKARTA - Pemberian sanksi skorsing Pramudi Bus Transjakarta Benson lantaran memukul Safry Rachmatullah, warga Jatinegara, Jakarta Timur tidak memecahkan substansi persoalan. Pasalnya, mental para pramudi angkutan bebas hambatan itu memerlukan pembinaan secara intensif. Menurut dia, pembinaan bagi pramudi bus Transjakarta sebaiknya tidak sekedar formalitas atau sekedar lulus syarat masuk kerja. Namun perlu dilakukan secara intensif dan berkala. “Pembinaan tidak hanya dilakukan saat mau masuk kerja saja. Tapi harus terus menerus, bisa seminggu sekali, atau sebulan sekali. Supaya karakter asli pramudi dapat dikendalikan dalam menghadapi segala kondisi,” tuturnya.
Tak hanya itu, proses seleksi calon pramudi juga harus dilaksanakan secara berkualitas. Sehingga tidak ada lagi kasus pemukulan dan kecelakaan akibat kelalaian pramudi. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Boy Bernardi Sadikin mendesak Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta mengevaluasi system pembinaan terhadap pramudi. Sehingga pelayanan kepada penumpang semakin baik.
Baca Juga:
“Mereka kan bekas supir bus-bus angkutan umum, jadi mungkin masih terbawa gaya mereka saat mengemudi angkutan umum. Karena itu, harus segera diberikan pembinaan perilaku dan kecerdasan emosional,” ujar Boy Rabu (8/5).
Baca Juga:
JAKARTA - Pemberian sanksi skorsing Pramudi Bus Transjakarta Benson lantaran memukul Safry Rachmatullah, warga Jatinegara, Jakarta Timur tidak memecahkan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS