Berlaku Kasar, Pramudi Busway Butuh Bimbingan Mental
Kamis, 09 Juni 2011 – 05:58 WIB
“Kita akan lihat kesiapan emosinya dulu. Kemungkinan dia akan kami ikutkan dalam pembinaan rohani, mental dan emosi serta mengikuti pelatihan perilaku di jalan dari BLU. Kalau setelah itu dia siap, maka skorsing di cabut dan diizinkan mengemudikan bus Transjakarta kembali,” beber Akbar.
Mengantisipasi terulangnya peristiwa serupa, Akbar telah mengimbau pramudi bus Transjakarta di seluruh koridor busway agar berhati-hati dalam menjalankan tugas. Selain itu tidak mudah terpancing emosi. “Tidak hanya itu, kami juga telah melakukan peneguran terhadap operator bus Koridor IX. Kami meminta agar operator ini selalu mengingatkan pramudinya supaya santun di jalan raya. Yang jelas pemukulan ini sudah merupakan tindakan main hakim sendiri. Hal ini tidak diperbolehkan dalam aturan yang kami buat,” tandasnya.
Kronologis kejadian itu antara lain, pemukulan terhadap Safry terjadi di sekitar Halte BNN, Jakarta Timur. Insiden itu berawal saat bus yang dikemudikan Benson menyerempet spion mobil Kijang Krista bernopol B 2811 RT yang dikemudikan Safry. Selain memukul Safry, Benson juga sempat menyiram ibunda Safry dengan air. Safry dan ibunya berencana membawa kasus ini ke polisi karena sudah memasuki ranah penganiayaan. (rul/wok)
JAKARTA - Pemberian sanksi skorsing Pramudi Bus Transjakarta Benson lantaran memukul Safry Rachmatullah, warga Jatinegara, Jakarta Timur tidak memecahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS