Berlakukan Antrean Online, Pengurusan Paspor Lebih Cepat
jpnn.com, PALEMBANG - Penumpukan calon pemohon di loket pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Klas I Palembang sudah tidak ada lagi terlihat sejak diberlakukan antrean melalui sistem online.
“Per 1 September sudah kita berlakukan secara menyeluruh untuk antrean online. Sepanjang dua pekan terakhir, mampu menekan angka antrean hingga 60 persen dibandingkan sebulan sebelumnya,” kata Kepala Kantor Imigrasi Klas I Palembang, Budiono, Senin (18/9) pagi.
Menurut Kasi Informasi, Sarana dan Komunikasi (Insarkom) Imigrasi Palembang itu, dengan sistem ini, calon pemohon paspor yang sudah mengajukan melalui sistem online tadi, usai registrasi akan mendapatkan kode antrean untuk setiap pemohon yang berbeda-beda.
“Jadi tinggal menyesuaikan jamnya saja. Kalau jauh, bisa melakukan perjalanan lebih cepat agar bisa tepat waktu saat diproses paspornya,” tegasnya yang juga Plh Kasi Lalu Lintas Keimigrasian (Lantaskim) Klas I Palembang.
Selagi belum mendapatkan giliran, pihaknya mempersilakan warga untuk menunggu di tempat yang telah disediakan.
“Dalam satu hari, jumlah pemohon paspor yang menggunakan sistem online terus meningkat cukup signifikan mencapai 150-250 permohonan. Selain lebih cepat dilayani, warga juga tidak perlu khawatir kehabisan nomor antrean,” tegasnya.
Yuni (31), warga Jl dr M Isa mengungkapkan, sejak pemberlakuan sistem antrean online tersebut, dirinya tidak perlu datang pagi-pagi hanya untuk mengambil nomor antrean yang sewaktu-waktu bisa habis sebelum siang. “ Itu juga harus antre dengan pemohon lain, kalau telat dikit atau datang di atas pukul 09.00 WIB nomor antrean sudah habis,” bebernya.
Karena itu, dengan penggunaan sistem antre ini, menurut dirinya sudah sangat tepat dan perlu ada upaya inovasi lainnya dari Imigrasi. Yang juga tidak kalah penting, ada penambahan kapasitas dari server online-nya tersebut.
Penumpukan calon pemohon di loket pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Klas I Palembang tak ada lagi terlihat sejak diberlakukan antrean melalui sistem online.
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen