Berlibur dan Berpesta dengan COVID. Ini Cerita Mereka yang Menikmati Musim Panas di Eropa

"Sangat cepat, pokoknya ke mana pun kita pergi, kita tinggal memindai kode QR, lalu kita bisa lewat."
'Berlibur menjadi hal terbaik'
Negara-negara Eropa telah mengizinkan para pendatang untuk masuk dengan Sertifikat COVID digital sebagai bukti jika seseorang telah divaksinasi, atau baru saja dites COVID dengan hasil negatif, serta sebagai bukti telah terlindungi dari virus jika baru tertular.
Sertifikat seperti ini menjadi sebuah "tiket" bagi Sybella setelah terjebak 'lockdown' sepanjang musim dingin di Berlin selama hampir tujuh bulan.
"Berlibur menjadi hal terbaik di dunia. Membuat saya kembali bersemangat setelah lockdown," ujarnya.
"Penting untuk pergi ke sebuah tempat baru setelah terjebak di dalam rumah begitu lama."
Strategi 3G, yakni: Geimpft, Genesen oder Getestet (divaksinasi, sembuh atau dites) menjadi model andalan Jerman, sebelum memutuskan membuka kembali bar, restoran, pertunjukan, dan festival lainnya di musim panas.
Masker masih wajib dipakai di sebagian besar tempat, tapi tes COVID juga sama pentingnya, hingga tersedia di sudut jalanan, toko-toko, hingga di tempat-tempat yang menggelar acara, kata Sybella.
Tes antigen secara rapid, dengan hasil yang bisa didapatkan kurang dari 30 menit, sudah cukup menjadi bukti bagi sebagian besar untuk memperbolehkan orang masuk.
Warga di negara-negara Eropa sudah bisa menikmati lagi dunia malam yang meriah tanpa masker
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Tunggu 20 Persen
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Prof Deby Vinski Pimpin Kongres Kedokteran Regeneratif di Eropa