Berlibur dan Berpesta dengan COVID. Ini Cerita Mereka yang Menikmati Musim Panas di Eropa

Perempuan berusia 32 tahun itu telah kembali ke Australia, tepat sebelum perbatasan Australia ditutup.
Tapi Jessica yang sudah empat tahun tinggal di Inggris kembali ke London karena urusan pekerjaan.
"Mungkin kalau dipikir-pikir, seharusnya saya tinggal di Australia. Apalagi tahun lalu," katanya.
“Tapi sekarang saya merasa beruntung berada di Inggris. Saya merasa beruntung bisa mendapatkan vaksinasi begitu cepat, juga mentalitas anti-vaksin dari orang-orang sudah berkurang."
Jessica baru saja pulang berlibur dari Yunani.
Masuk dan keluar dari Inggris bisa menjadi "mimpi buruk" karena begitu banyak yang harus diurus, tapi begitu ia tiba di Mykonos, ia lalu merasa "seperti COVID tak pernah ada".
"Saya pergi ke Mykonos di pekan pertama setelah mereka mencabut aturan COVID ... Ketika saya melihat teman-teman dan semua orang berpesta, rasanya seperti mereka belum pernah mendengar musik. Benar-benar seru melihatnya," kata Jessica.
Kembali ke Inggris, belum ada aturan sertifikat vaksin untuk bisa masuk ke pub, restoran, klub malam seperti di sejumlah negara Eropa lainnya.
Warga di negara-negara Eropa sudah bisa menikmati lagi dunia malam yang meriah tanpa masker
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya