Berlin Merasa Sudah Tidak Tahan Lagi, Ingin Disuntik Mati

Berlin Merasa Sudah Tidak Tahan Lagi, Ingin Disuntik Mati
SUNTIK MATI: Berlin Silalahi, tergolek lemas diatas tikar didampingi anak dan isteinya di ruangan dapur kantor Advokasi Rakyat Aceh (YARA), akibat menderita penyakit lumpuh sejak tahun 2013 lalu, Banda Aceh, Kamis (4/5). Foto: HENDRI/RAKYAT ACEH

’’Dulu pernah ada kasus permintaan suntik mati. Setelah ditelusuri, ternyata motivasi orang itu hanya karena ingin terbebas dari tanggungan biaya medis,’’ tuturnya.

Penegasan yang sama diungkapkan Ketua Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian (MPPK) PB IDI dr Poedjo Hartono SpOG (K).

Menurut dia, dokter tidak boleh melakukan suntik mati atas permintaan pasien. Dia mengungkapkan, para dokter telah bersumpah untuk tidak mengakhiri kehidupan seseorang.

Dokter justru punya kewajiban untuk merawat secara intensif setiap pasien. Mereka mesti membantu si pasien semaksimal-maksimalnya dengan memberikan obat serta perawatan paliatif.

’’(Suntik mati) itu tidak ada bedanya dengan membunuh orang lain. Jadi, tidak mungkin,’’ tandasnya. (syn/mia/wan/dwi/*/c5/ari)

Penderitaan terus menguntitnya hingga usianya 52 tahun. Dia pun akhirnya menyerah. Dia ingin mati secara ’’legal’’ dengan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News