Berlogat Melayu, Istri Beri Les Inggris Gratis

Berlogat Melayu, Istri Beri Les Inggris Gratis
Berlogat Melayu, Istri Beri Les Inggris Gratis

Mereka tidak lama di sana. Setelah acara wisuda, rombongan langsung kembali ke Batu sekitar pukul 14.30. Saat pulang itu jumlah penumpang bertambah. Ada empat orang lagi yang ikut. Yakni, dua anaknya, satu teman anaknya beserta ibunya, warga Bojonegoro. Saat perjalanan pulang itulah, penangkapan Hendrawan terjadi. Ketika sampai traffic light by pass Solo sekitar pukul 16.00, mobil berhenti sejenak. Posisi mobil waktu itu berada paling depan. Tiba-tiba sebuah mobil Kijang Innova warna hitam menghadangnya. Tak cuma itu, di sisi kiri juga ada mobil yang sama. Begitu juga di belakangnya.

Sejenak kemudian, lima orang keluar dari mobil-mobil itu. "Saya kira perampok. Saya takut sekali waktu itu," kenang Ali.Dua di antara lima orang itu lalu menodongkan pistol dan mengenalkan diri sebagai polisi. "Saya lega. Waktu itu pintu mobil disuruh membuka dan kami semua disuruh keluar," kata Ali.

Semua penumpang keluar, kecuali Hendrawan. Dia memegang erat pegangan pintu. Karena tak mau keluar, dua orang yang mengaku polisi itu menarik Hendrawan hingga pegangan pintu mobil patah.

Setelah ditarik keluar, Hendrawan dan kedua anaknya dibawa ke mobil Innova. Sedangkan penumpang lain, termasuk Najwa, tetap di mobil L 300.

Seluruh rombongan kemudian dibawa ke Kantor Mapolwil Surakarta, termasuk Ali. "Kami ditanya macam-macam, termasuk saya. Waktu itu saya jawab kalau saya tidak begitu mengenal Hendrawan. Saya katakan bahwa saya hanya sopir yang mobilnya dicarter untuk menjemput anaknya yang diwisuda," kata Ali.

Enam tahun bersembunyi, jejak Hendrawan akhirnya terlacak di Malang Raya. Terakhir dia dan keluarga diketahui menjadi pedagang bunga di Batu, sampai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News