Berlusconi Bakal Didakwa Kencani ABG
Rabu, 16 Februari 2011 – 04:44 WIB

Berlusconi Bakal Didakwa Kencani ABG
ROMA - Perdana Menteri (PM) Italia Silvio Berlusconi akan segera duduk di kursi terdakwa. Kemarin (15/2), Pengadilan Milan mengabulkan permohonan Jaksa Edmondo Bruti Liberati untuk menyidangkan kasus pelanggaran hukum pemimpin 74 tahun itu. Yakni, melakukan hubungan badan dengan gadis di bawah umur dan menyalahgunakan wewenangnya sebagai kepala pemerintahan.
"Hearing pertama kasus ini akan berlangsung pada 6 April mendatang," kata Hakim Cristina Di Censo, mewakili Pengadilan Milan, seperti dikutip Agence France-Presse. Pernyataan hakim perempuan itu disambut gembira kubu Liberati dan para aktivis perempuan yang Minggu lalu (13/2) menggelar unjuk rasa anti-Berlusconi. Mereka yakin, kali ini, Berlusconi akan berakhir di penjara. Sebab, Mahkamah Konstitusi (MK) telah mencabut kekebalan hukumnya.
Baca Juga:
Rencananya, sidang hearing kasus Berlusconi nanti akan dipimpin oleh tiga hakim perempuan. "Dia akan diberi waktu untuk menjelaskan dakwaan pelanggaran yang dikenakan padanya dalam sidang," lanjut Di Censo.
Berdasar berkas perkara yang diajukan Liberati dan timnya, Berlusconi bakal dikenai dua dakwaan. Dua-duanya melibatkan Ruby Rubacuori alias Karima El Mahroug.
ROMA - Perdana Menteri (PM) Italia Silvio Berlusconi akan segera duduk di kursi terdakwa. Kemarin (15/2), Pengadilan Milan mengabulkan permohonan
BERITA TERKAIT
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal