Berlusconi Siap Sidang Tiap Senin
Selasa, 08 Maret 2011 – 18:20 WIB
ROMA - Perdana Menteri (PM) Italia Silvio Berlusconi, tampaknya, sudah siap menjalani sidang. Sabtu lalu (5/3), diwakili pengacara Niccolo Ghedini, pemimpin 74 tahun itu menegaskan akan berusaha datang sendiri dalam tiap sidang. Asal, hari sidang tersebut dijadwalkan tiap Senin dan hanya sekali dalam sepekan.
"PM memutuskan untuk menghadiri setiap sidang, asal dia punya waktu," tandas Ghedini setelah menemui hakim ketua Pengadilan Milan seperti dilansir BBC kemarin (7/3). Dalam pertemuannya dengan hakim ketua pengadilan, kuasa hukum Berlusconi itu mengajukan permohonan agar sidang bisa dijadwalkan tiap Senin saja. Sebab, pada hari itulah agenda politik Berlusconi tidak padat.
Baca Juga:
Selain Senin, lanjut Ghedini, tokoh flamboyan tersebut punya cukup banyak waktu pada Sabtu. Tapi, dia minta Pengadilan Milan tidak menjadwalkan dua kali sidang dalam sepekan. "Itu kerja sama paling maksimal yang bisa kami upayakan. Bagi seorang PM, meninggalkan tugas meski hanya sehari dalam sepekan bukanlah hal yang mudah," paparnya di hadapan wartawan.
Saat ini Berlusconi menghadapi sedikitnya tiga tuduhan yang akan membuatnya berurusan dengan hukum dalam waktu lama. Kasus yang paling santer dan menarik perhatian media adalah Rubygate. Dalam kasus itu, mantan suami Veronica Lario tersebut dituduh melakukan hubungan badan dengan gadis di bawah umur. Sebab, saat itu Ruby alias Karima El Mahroug belum genap berusia 18 tahun.
ROMA - Perdana Menteri (PM) Italia Silvio Berlusconi, tampaknya, sudah siap menjalani sidang. Sabtu lalu (5/3), diwakili pengacara Niccolo Ghedini,
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan