Bermain di Ruang Terbuka dan Kotor-kotoran Menyehatkan Anak
Senin, 24 November 2014 – 21:59 WIB
Orang tua modern sekarang ini banyak dibanjiri nasehat tentang apa yang dibutuhkan anak-anak, padahal pakar permainan alami dari Kanada mengatakan bermain di ruang terbuka, seperti memanjat pohon dan bermain kotor-kotoran sangat penting bagi anak-anak. Aktifitas di alam juga berkontribusi pada tingkat kesehatan anak.
Direktur Dewan Aliansi Anak-anak dan Alam Kanada, Adam Bienenstock, tengah berada di Adelaide untuk mengkampanyekan lingkungan yang jauh dari layar TV atau komputer dan lingkungan yang terlampau bersih, dan kembali ke lingkungan berbasis alam. "Saat ini merupakan hal normal dimana anak berusia 8 tahun berada didepan layar komputer atau TV selama lebih dari 4,5 jam hingga 7 jam dalam satu hari, dan kurang dari 1 jam berada di luar ruangan," kata Bienenstock. "Padahal harusnya ada keseimbangan, paling tidak 1 berbanding 1, namun sekarang sudah kebablasan," katanya. Dibalik usahanya mendorong anak-anak untuk bermain diruang terbuka, Bienenstock juga mendorong dibangunnya area bermain berbasis lingkungan di sekolah-sekolah dan area publik. "Dulunya masyarakat 80% tinggal di kawasan pertanian, di perkotaan hanya 20%, tapi sekarang masyarakat sudah mengalami perubahan dimana dan bagaimana mereka tinggal," katanya. "Kota tempat tinggal kita semakin steril dan kita menjadi sangat peduli dengan kebersihan dan khawatir menjadi kotor," Sebagai anak dari seorang pakar imonologi, dia menilai kurangnya kontak dengan lingkungan yang banyak dilakukan masyarakat saat ini menjadi penyebab dari sejumlah masalah kesehatan penting.
"Di kota-kota tempat tinggal kita, keragaman hayati dibersihkan, dan karenanya kita sekarang menyaksikan kasus Sindrom Iritasi di bagian Perut (IBS) meningkat, dan karena gaya hidup yang kurang gerak meningkat, saat ini angka obesitas dan kelebihan berat badan meningkat 25%," Ditambah lagi kurangnya permainan yang mengasah seluruh indera yang bisa didapat dalam kegiatan seperti memanjat pohon dan bermain lumpur, membuat daya tahan anak-anak sangat terbatas, begitu juga kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah, kebugaran dan juga pemahanan lingkungan mereka. Bienenstock mengatakan jika orang tua berniat mengoptimalkan perkembangan anak-anak mereka, maka hal pertama yang perlu dilakukan membiarkan mereka bermain kotor-kotoran. Menurutnya ruang dengan bukit-bukit, batu, kayu, ceruk dan celah serta pohon tidak hanya lebih inklusif tetapi juga lebih efektif bagi perkembangan anak. "Salah satu hal yang banyak kita lihat adalah pos dan platform dalam bentuk plastik dan barang-barang dari baja yang cukup preskriptif dilengkapi panduang bagaimana menggunakannya," katanya. "Tapi jika Anda mengeluarkan kayu ukuran besar, itu dapat digunakan sebagai mobil-mobilan, lokomotif, atau gajah sekalipun. barang-barang seperti itu bisa menjadi apa saja yang mereka bayangkan hari itu ..atau itu cukup menjadi kayu biasa saja." "Tingkat keterlibatan akan meningkat dan kesadaran kognitif anak ketika bermain akan melejit ke angkasa dan itulah seharusnya yang kita inginkan dari anak-anak kita," katanya.
Baca Juga:
Orang tua modern sekarang ini banyak dibanjiri nasehat tentang apa yang dibutuhkan anak-anak, padahal pakar permainan alami dari Kanada mengatakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat