Bermalam di Hutan, Dijaga Anjing Liar Hitam
Minggu, 15 Agustus 2010 – 10:00 WIB
SEPERTI yang saya bayangkan saat start Brussels (Belgia) pada 18 Juni 2010, ini adalah perjalanan yang cukup panjang, berliku, dan melelahkan. Tidak sekadar mengandalkan kekuatan otot, tapi juga melibatkan seluruh eksistensi tubuh, keseimbangan, dan sinergi antara fisik, rasio, rasa, dan naluri.
Terutama setelah meninggalkan kota Nantes di Prancis sampai akhirnya mencapai kota Rabat yang berada di Benua Afrika, entah sudah berapa rute jalan menarik yang saya lewati. Rute Wisata Anggur di kawasan Bordeaux (Prancis), kemudian jalur wisata rohani Kristiani (pilgrimage) Camino Santiago de Compostela (Spanyol), dan lain-lain. Sebuah pengalaman menarik bagi saya karena tidak semua jalur kendaraan bermotor boleh dilalui sepeda.
Setelah 48 hari mengayuh pedal, pengelana bersepeda asal Malang yang kini tinggal di Bandung, PAIMO HERTADIMAS, menyelesaikan perjalanan melintasi
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara