Bermodal Harta Karun Palsu, WN Tiongkok di Surabaya Raup Rp 1,2 Miliar

Sekilas, surat itu tampak seperti berasal dari zaman dahulu. Sebab, kertasnya sangat kusam, lecek, dan berwarna kecokelatan. "Korban diminta membaca sendiri wasiat itu agar mengerti maknanya," imbuh perwira polisi asal Makassar tersebut.
Setelah dibaca, isi surat wasiat palsu itu menerangkan bahwa patung Buddha kecil berbahan emas yang ditunjukkan pelaku adalah warisan Dinasti Ming.
Nilai sejarah yang tinggi tentu membuat barang tersebut dibanderol tinggi. Kedua pelaku mengatakan kepada korban bahwa nilai barang seperti itu di Tiongkok mencapai USD 130 ribu atau Rp 1,7 miliar.
Pelaku yang sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia itu kemudian mengajak korban untuk pembuktian.
Mereka mengikir salah satu benda tersebut dengan gergaji. Serpihan emas itu lantas dibawa ke tukang emas untuk pengujian. Hasilnya, kadar emas dalam benda tersebut 22 karat.
"Pelaku memang sudah menyiapkan barang yang terbuat dari emas asli. Mereka kemudian menukarnya saat korban lengah," jelas alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1998 itu.
Setelah calon korban benar-benar tertarik, kedua penipu menawarkan harga miring. Mereka beralasan memiliki kebutuhan mendesak untuk keluarga di Tiongkok. Transaksi akhirnya dilakukan. Total, mereka berhasil mendapatkan Rp 1,2 miliar dari korban.
"Korban baru sadar kalau tertipu setelah menunjukkan barang-barang antik itu kepada teman-temannya," terang Takdir. Saat dicek ulang, barang tersebut ternyata sama sekali tidak memiliki kadar emas.
SURABAYA - Polrestabes Surabaya kembali membongkar kejahatan yang dilakukan warga negara asing (WNA). Lagi-lagi kasusnya penipuan. Kali ini modus
- Duit Habis Dipakai Judol, Pria di Bandung Pura-Pura Jadi Korban Begal, Bikin Gaduh
- Sadis, Seorang Istri di Inhu Aniaya Suami hingga Tewas, Motifnya tak Disangka
- Curhat Priguna Anugerah Seusai Tersandung Kasus Pemerkosaan, Ingin Profesi Dokternya Tetap Diakui
- Begini Kondisi 7 Santri Korban Pencabulan di Tulungagung
- Ini Motif Remaja di Serang Membacok Tamu di Acara Pernikahan
- Keluarga Sebut Ada Kejanggalan di Kasus Bunuh Diri Fransiska, Polisi Bereaksi Begini