Bermotif Politis, Kunjungan Jokowi ke ITB Wajar Ditolak
jpnn.com - JAKARTA - Kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi ke kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) dinilai sarat kepentingan politik. Pasalnya, Jokowi datang setelah dirinya menyandang predikat sebagai calon presiden (capres).
Sementara, undangan agar Jokowi mengunjungi ITB dilayangkan jauh sebelum gubernur bertubuh kurus itu dideklarasikan sebagai capres oleh PDI Perjuangan.
"Sekarang konstelasi politik sudah masuk masa pemilu presiden. Meski Jokowi datang sebagai Gubernur DKI Jakarta, orang akan melihatnya sebagai calon presiden. Saya mendukung teman-teman ITB (menolak kedatangan Jokowi)," kata pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio saat dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu (20/4).
Hendri menilai wajar jika mahasiswa ITB menganggap kedatangan Jokowi dalam rangka politisasi kampus. Apalagi kedatangan Jokowi bisa diintepretasikan untuk menggalang suara dari pemilih muda untuk pemilu presiden 2014.
"Dia (Jokowi) diundang sejak lama, enggak mau. Setelah jadi capres, inisiatif datang sendiri. Berarti kan ingin galang suara juga," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Kabinet Mahasiswa ITB, Mohammad Jeffry Giranza mengungkapkan bahwa pihaknya mengundang Pemprov DKI sejak bulan November 2013 lalu namun tidak disanggupi.
"Kehadiran Jokowi di ITB adalah inisiatif Jokowi. ITB mengundang Pemprov DKI sejak November 2013, namun tidak disanggupi. Tiba-tiba atas perintah Gubernur DKI bulan April ini, diadakan kunjungan ke ITB," tegas Jeffry. (dil/jpnn)
JAKARTA - Kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi ke kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) dinilai sarat kepentingan politik.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Momen Seskab Teddy Dampingi Presiden Prabowo Temui Presiden Joe Biden di Gedung Putih
- Wamentrans Viva Yoga Berencana Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Program Food Estate
- Wamen Viva Yoga: Kami Rancang Pembangunan Sentra Sapi Perah di Daerah Transmigrasi
- Ramses Nilai Rencana Bangun Universitas HAM Sangat Tepat di Indonesia
- Pimpinan DPR Mendukung Rencana Sekolah Negeri-Swasta Gratis di Jakarta
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya