Bermula dari Dahlan, agar Cangkok Hati Lebih Terjangkau

Bermula dari Dahlan, agar Cangkok Hati Lebih Terjangkau
Tim dokter dan perawat RSUD dr Soetomo Surabaya bersama Presiden Direktur OOTC Prof Dr Shen Zhongyang. Perawat Eko tak tampak karena sedang memotret rekan-rekannya ini.
Karena semakin membesar, beberapa bulan lalu limpa itu diangkat oleh dr Poerwadi SpB, SpBA dari RSUD dr Soetomo Surabaya. Sebelum operasi dan setelahnya, bocah ini ditangani dr Sjamsul Arief SpA(K) yang ahli liver anak.

Dalam kasus atresia biliari, pengangkatan limpa sebenarnya tak banyak menolong. Sebab, yang dibutuhkan adalah saluran empedu yang menghubungan liver dengan usus halus dan liver yang sehat. Tetapi, jika limpanya tak segera diangkat, akibatnya bisa lebih fatal dan mungkin pertahanan hidup bocah malang itu lebih pendek.

Didorong oleh keinginan untuk menyelamatkan bocah ini dan lebih dari 20 bocah lain yang sependeritaan, program transplantasi liver ini dijajaki lagi. Hanya, kali ini lebih serius, karena ada dukungan yang sangat konkret dari direktur RSUD dr Soetomo Surabaya dan gubernur Jawa Timur. Pekan lalu, dengan rekomendasi Dahlan Iskan dan fasilitas Jawa Pos, sembilan dokter ahli dan dua perawat spesialis dari RSUD dr Soetomo Surabaya berangkat ke Tianjin, Tiongkok.

Kesembilan dokter itu adalah ahli bedah anak (dr Poerwadi SpB, SpBA dan dr IGB Adria Hari Astawa SpB, SpBA), ahli bedah digestif dewasa (dr Vicky Sumarki Budipramana SpB-KBD dan dr Iwan Kristian SpB-KBD), dan ahli bedah vaskuler (dr Heroe Soebroto SpBTKV). Kemudian, ahli anestesi (dr Philia Setiawan SpAn-KIC, dr Arie Utariani SpAn-KIC, dan dr Elizeus Hanindito SpAn-KIC) serta ahli penyakit liver anak (dr Sjamsul Arief SpA-K). Sedangkan dua perawat spesialisnya, masing-masing Choirul Anam dan Eko Yeppianto.

Impian RSUD dr Soetomo Surabaya untuk menjadi pusat transplantasi liver segera terwujud. Pekan lalu tim dokter dan perawat rumah sakit pendidikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News