Bermusik Tak Bisa Pakai Rumus
Minggu, 16 Januari 2011 – 21:44 WIB
Pada saat banyak band bermunculan sekarang ini, Letto justru jarang terlihat. "Bikin musik kan ada titik jenuhnya. Masa ya bikin musik terus. Padahal, kami juga butuh nggambar. Butuh jadi bapak. Butuh nggendong anak," tutur Noe dengan aksen Jawa yang menghiasi ucapan bahasa Indonesia-nya.
Baca Juga:
Kalau dibilang vakum dari media cetak atau televisi, mereka membenarkan. Tapi, sebenarnya di rumah pun mereka bermusik. Mereka secara kontinu berkarya.
"Kalau berkarya, alhamdulillah, kontinu. Hanya, kami mencoba tidak menyambungkan karya dengan harus mengeluarkan album. Berkarya ya berkarya saja. Kalau ada kesempatan mengeluarkan album, ya bikin. Kalaupun tidak, karya tersebut bisa diperdengarkan ke anak cucu, buat warisan. Yang penting kan tetap bathi (untung, Red)," jelas lulusan Universitas Alberta, Kanada, jurusan fisika dan matematika, itu.
Salah satu kegiatan Letto selama tiga tahun itu adalah membuat acara yang bertema pertanian dan pendidikan. Sebagai anak muda, mereka menyatakan harus tetap concern pada hal lain selain musik.
JAKARTA - Masih ingat judul lagu-lagu ini? Sampai Nanti Sampai Mati; Ruang Rindu; Sandaran Hati; Truth, Cry, and Lie; Sebelum Cahaya; dan Permintaan
BERITA TERKAIT
- Lakoni Adegan Emosional di Film Keajaiban Air Mata Wanita, Citra Kirana Lakukan Ini
- Bopak Ceritakan Kondisi Abah Qomar Sebelum Meninggal Dunia
- Kenang Sosok Abah Qomar, Denny Cagur: Beliau Selalu Menghibur
- Raffi Ahmad Serahkan LHKPN, KPK Lakukan Verifikasi
- Bopak Sempat Cium Kening sebelum Abah Qomar Meninggal Dunia
- Curhat Cut Intan Nabila Setelah Armor Toreador Divonis 4,5 Tahun Penjara